Situs ini dikelola oleh seorang penggemar berat sepakbola yang amat mencintai sepakbola. Saya berharap Anda mendapat informasi terbaru tentang Piala Dunia disini. Terimakasih
Monday, 31 May 2010
Skuad Resmi Selandia Baru
Kiper : James Bannatyne (Team Wellington), Glen Moss (Melbourne Victory) Mark Paston (Wellington Phoenix).
Bek : Andy Boyens (New York Red Bulls), Tony Lochhead (Wellington Phoenix), Ryan Nelsen (Blackburn Rovers), Winston Reid (FC Midtjylland), Ben Sigmund (Wellington Phoenix), Tommy Smith (Ipswich Town), Ivan Vicelich (Auckland City)
Gelandang : Andy Barron (Team Wellington), Leo Bertos (Wellington Phoenix), Jeremy Brockie (Newcastle Jets), Tim Brown (Wellington Phoenix), Jeremy Christie (Tampa Bay Rowdies), Aaron Clapham (Canterbury United), Simon Elliott (tidak terikat kontrak dengan klub mana pun), Michael McGlinchey (Central Coast Mariners), David Mulligan (tidak terikat kontrak dengan klub manapun)
Penyerang : Rory Fallon (Plymouth Argyle), Chris Killen (Middlesbrough), Shane Smeltz (Gold Coast), Chris Wood (West Bromwich Albion).
Sekian
Sunday, 30 May 2010
Fabiano Ingin Sejajar Dengan Romario dan Ronaldo
Walcott Optimis Masuk Skuad
Torres Berjuang Melawan Cedera
Kapten Baru Jerman Telah Diumumkan
Saturday, 29 May 2010
Piala Dunia Ajang Para Bintang? Belum Tentu!
1. Alfredo Di Stefano
Siapa tidak kenal pemain ini? Pemain yang terkenal akan kehebatannya membawa Real Madrid memborong delapan gelar La Liga, satu Copa Del Rey, dan lima Liga Champions ternyata tidak sesempurna yang kita anggap selama ini. Mengapa? Meski dalam kariernya bisa membela tiga timnas berbeda, yaitu Spanyol, Kolombia, dan Argentina, Di Stefano tidak pernah bermain di Piala Dunia, bahkan untuk satu pertandingan pun! Alhasil, hingga ia pensiun, Di Stefano tidak pernah mencatat satu caps pun di Piala Dunia.
2. George Best
Pemain terbaik Eropa 1968 ini begitu dipuja oleh publik Old Trafford. Nama Best menjadi simbol kejayaan Manchester United di masa lalu. Dua gelar Premier League dan trofi pertama Liga Champions menjadi sumbangan berharganya. Sayang, hingga menutup karier, tidak sekalipun ia bermain di Piala Dunia.
3. Ryan Giggs
Berbagai sukses telah diraihnya bersama Manchester United. Mulai dari gelar domestik, Liga Champions sampai Piala Dunia antar klub, semua pernah mampir ke tangan Giggs.Tak ada gading yang tak retak. Ungkapan tersebut rupanya berlaku bagi pemain yang akrab disapa Giggsy ini. Ya, dia tidak pernah mencatatkan caps penampilan di putaran final Piala Dunia. Giggsy tidak pernah sukses mengantar negaranya, Wales ke panggung Piala Dunia.
4. George Weah
Mantan pemain terbaik dunia 1995 ini hanya tinggal selangkah lagi mencetak rekor penampilan di Piala Dunia. Pada 2002, Weah nyaris mengantarkan Liberia memijak Jepang dan Korea Selatan. Di klasemen akhir babak peyisihan grup, Liberia hanya terpaut satu poin dengan Kamerun. Hasrat Weah untuk turun di Piala Dunia sangatlah besar. Bayangkan, dia sampai rela merogoh kocek pribadi demi membiayai timnas negaranya di setiap laga. Selain menjadi pemain terbaik dunia, Weah juga pernah dinobatkan sebagai pemain teraik Eropa di tahun yang sama serta pemain terbaik Afrika pada 1989, 1994 dan 1995.
5. Eric Cantona
Pemain kontroversial ini mungkin menjadi pahlawan bagi Manchester United. Meski menyumbang 9 gelar bagi United dalam 5 tahun saja, "The King" ternyata masih meninggalkan luka dalam kariernya. Ya, "The King" gagal membawa Prancis lolos ke Piala Dunia. Alhasil, Cantona tak pernah tampil di Piala Dunia sekalipun.
Jadi, terbukti kan bahwa bermain hebat pun belum tentu menjamin kita bisa bermain di Piala Dunia. Sekian.
Skuad Resmi Amerika Serikat
Kiper : Brad Guzan (Aston Villa), Marcus Hahnemann (Wolverhampton Wanderers), Tim Howard (Everton)
Bek : Carlos Bocanegra (Stade Rennais), Jonathan Bornstein (Chivas USA), Steve Cherundolo (Hannover 96), Jay Demerit (Watford), Clarence Goodson (IK Start), Oguchi Onyewu (AC Milan), Jonathan Spector (West Ham).
Gelandang : Michael Bradley (Borussia Monchengladbach), Ricardo Clark (Eintracht Frankfurt), Clint Dempsey (Fulham), DaMarcus Beasley (Rangers), Maurice Edu (Rangers), Benny Feilhaber (AGF Aarhus) Stuart Holden (Bolton), Jose Torres (Pachuca).
Penyerang : Edson Buddle (LA Galaxy), Robbie Findley (Real Salt Lake), Herculez Gomez (Pachuca), Jozy Altidore (Villarreal), Landon Donovan (LA Galaxy).
Skuad Resmi Honduras
Kiper : Ricardo Canales (Motagua), Noel Valladares (Olimpia), Donis Escober (Olimpia).
Bek : Victor Bernardez (Anderlecht), Maynor Figueroa (Wigan Athletic), Boniek Garcia (Olimpia), Sergio Mendoza (Motagua), Emilio Izaguirre (Motagua), Johnny Palacios (Olimpia), Mauricio Sabillon (Hangzhou Luchen), Osman Chavez (Platense).
Gelandang : Edgar Alvarez (Bari), Julio Cesar de Leon (Torino), Roger Espinoza (Kansas City Wizards), Amado Guevara (Motagua), Ramon Nunez (Olimpia), Wilson Palacios (Tottenham Hotspur), Hendry Thomas (Wigan Athletic), Danilo Turcios (Olimpia)
Penyerang : David Suazo (Genoa), Georgie Welcome (Motagua),Carlos Pavon (Real Espana), Walter Martinez (Marathon).
Selain itu, Rueda juga membawa beberapa nama sebagai cadangan untuk mengantisipasi adanya pemain yang cedera. Mereka adalah Kevin Hernandez, Mariano Acevedo, Jerry Palacios, Johnny Leveron, dan Carlos Costly. Sekian
Sunday, 23 May 2010
Stadion Penyelenggara Piala Dunia
1. Soccer City, Johannesburg
Stadion ini adalah stadion utama dalam Piala Dunia 2010. Soccer City pertama kali dibuka pada 1989 dengan daya tampung sekitar 80.000 penonton. Untuk keperluan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, stadion ini dipugar pada tahun 1989 dan kapasitasnya dinaikkan menjadi 94.700 orang. Stadion ini merupakan stadion termegah dan terbesar di Afsel. Menilik arsitektur, stadion paling megah ini ternyata menolak mengambil bentuk modern. Sebaliknya, mereka kembali ke dasar tradisi dan budaya asli mereka. Bangunan ini mengambil bentuk pot tembikar Afrika (calabash), yang memang berbentuk labu. Dinding stadion bagian luar merupakan mosaik berwarna api dan tanah. Rangkaian lampu dipasang melingkari dasar dinding luar sebelah bawah. Melihat stadion itu dari jauh saat malam tiba, Anda seperti memandang panci di atas api. Suasana akan semakin dramatis, ketika lapisan mosaik dinding itu disapu cahaya-cahaya dari lampu sorot. Kejutan Soccer City tak berhenti di situ. Di bagian dalam, tribun-tribun dibentuk dan diwarnai sedemikian rupa sehingga terlihat sepuluh garis hitam vertikal. Sembilan dari sepuluh garis itu merupakan simbol geografis dan sembilan stadion lain yang akan dipakai sebagai tempat perhelatan Piala Dunia 2010. Sementara garis kesepuluh merupakan simbolisasi Stadion Olimpiade Berlin, yang merupakan tempat digelarnya partai final Piala Dunia 2006 Jerman. Dengan kemegahan dan keanggunan begitu rupa, sudah layak dan sepantasnyalah stadion ini didaulat untuk mengawali dan mengakhiri hajatan sepak bola terbesar pertama di daratan Afrika.
2. Green Point Stadium, Cape Town
Stadion Green Point merupakan arena yang berlokasi di bagian paling selatan di Afrika Selatan. Lokasinya berbatasan dengan Samudera Atlantik dan pemandangan hamparan air laut inilah yang menjadi nilai plus dari stadion ini. Pada awalnya, stadion ini hanya memiliki kapasitas tempat duduk untuk 18.000 orang. Bentuk awalnya seperti piring lebar dan kebetulan dekat dengan air laut samudera. Begitu Afsel ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010, pemerintah langsung memugar dan menaikkan kapasitas tempat duduknya menjadi 70.000 kursi. Untuk mendirikannya, pemerintah melibatkan SAIL sebagai operator yang pernah membangun Stadion de France pada Piala Dunia 1998. Dengan dana sekitar 4,4 juta rand, kemudian dibentuklah bangunan besar menyerupai lingkungan sekitarnya. Rencananya, stadion ini tetap digunakan untuk pertandingan sepak bola dan rugby. Klub sepak bola Santos FC dan Ajax Cape Town sudah sejak lama "menghuni" arena ini. Pada pertengahan 2006, dilaporkan bahwa Western Province Rugby Union (Persatuan Rugby Provinsi Bagian Barat) mungkin akan menempati stadion tersebut setelah gelaran Piala Dunia. Alasan utama kepindahan Rugby Union dari Stadion Newland ini adalah agar stadion tersebut tetap terpelihara.
3. Ellis Park, Johannesburg
Ellis Park dibangun pertama kali pada 1928 sebagai sebuah lapangan rakbi. Stadion ini kemudian dihancurkan dan dibangun kembali pada 1982, untuk lagi-lagi menjadi stadion rakbi. Saat itu, stadion ini diberi nama JD Ellis, sebagai penghormatan kepada kanselir kota Johannesburg yang menyetujui penggunaaan lahan seluas 13 acre untuk dijadikan stadion. Momen terbesar di stadion ini adalah ketika tim rugbi Afrika Selatan secara mengejutkan mampu menundukkan Selandia Baru di babak final Piala Dunia Rugbi 1995. Peristiwa itu menjadi saat yang membuat warga Afrika Selatan bersama-sama merayakan keberhasilan itu dengan Nelson Mandela. Menyambut Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, stadion ini dipugar sehingga mengalami peningkatan daya tampung dari 57.000 menjadi 62.567 penonton pada 2009. Tribun utara stadion merupakan bagian yang mengalami pengembangan terbesar. Tribun ini menyediakan fasilitas untuk media massa, kursi VIP, tempat khusus untuk penonton yang memiliki cacat fisik, dan seperangkat audio visual berkualitas tinggi sebagai sarana memberikan informasi kepada penonton.
4. Free State Stadium, Bloemfontein
Dibangun pada 1952, Stadion Free State menjadi kandang berbagai cabang olahraga. Selain menjadi kandang klub sepak bola, juga klub rugby. Dua olahraga paling populer di daerah itu. Maka, wajar jika stadion ini menjadi semacam tempat "peribadatan" masyarakat Kota Bloemfontein atau Mangaung ini. Apalagi, ada dua klub rugby yang bermarkas di stadion ini, yakni Free State Cheetahs yang bermain di kompetisi domestik Currie Cup dan Central Cheetahs yang bermain di kompetisi Free State dan Northern Cape Provinces di Super 14.
Sedangkan klub sepak bola yang bermarkas di stadion ini adalah Bloemfontein Celtic. Mereka tampil di Liga Sepak Bola Premier. Kompetisi nomor satu di Afrika Selatan. Nama stadion ini diambil dari nama provinsi di daerah itu, yakni Provinsi Free State. Menjadi salah satu venue Piala Dunia 2010, Stadion Free State langsung direnovasi. Stadion yang tadinya hanya berkapasitas 38.000 penonton, kini menjadi 45.000 penonton. Dan, hanya butuh setahun lebih untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Bahkan, pada Juni 2009, stadion ini sudah dipakai untuk Piala Konfederasi. Stadion tersebut menjadi begitu mewah dan megah. Bahkan, tempat ini menjadi kompleks olahraga multicabang. Selain untuk rugby dan sepak bola, juga tenis, kriket, hoki, dan atletik. Stadion juga dilengkapi shopping center, media center, perlengkapan broadcasting, juga layar video.
5. Loftus Versfeld, Pretoria
Stadion Loftus Versfeld, yang terletak di Pretoria merupakan salah satu stadion tertua di Afrika Selatan. Dan, sejak tahun 1903 stadion ini sudah digunakan untuk menyelenggarakan berbagai event akbar olahraga. Loftus Versfeld terletak di jantung Pretoria dan sekarang kapasitasnya sudah mencapai 50.000 tempat duduk. Stadion ini juga sering menjadi tuan rumah pertandingan-pertandingan besar, termasuk Piala Dunia Rugbi 1995 dan CAF African Cup of Nations 1996. Kini, stadion tersebut dijadikan home ground Mamelodi Sundows dan SuperSport United. Nah, pada Piala Dunia 2010 Loftus Versfeld juga mendapat kesempatan mementaskan enam pertandingan, salah satunya adalah ketika Afrika Selatan bertemu dengan Uruguay pada 16 Juni nanti. Duel di stadion ini bisa menjadi "obat" penambah semangat bagi Bafana Bafana karena mereka memiliki peluang untuk meraih kemenangan. Ya, stadion ini merupakan saksi sejarah kebangkitan sepak bola Afrika Selatan. Pasalnya, di sini untuk pertama kalinya Bafana Bafana meraih kemenangan atas tim Eropa ketika mereka mengalahkan Swedia 1-0 pada tahun 1999.
6. Moses Mabhida Stadium, Durban
Stadion Moses Mabhida merupakan stadion baru yang dibangun di Kota Durban, Provinsi KwaZulu-Natal. Stadion berkapasitas 70.000 tempat duduk penonton ini telah menghabiskan dana sekitar 450 juta dollar atau sekitar Rp 4,2 triliun. Dua kaki melengkung di sisi selatan stadion bertemu di sebuah pijakan bagian utara sebagai simbolisasi sebuah negara yang dahulu pernah terbagi-bagi dan kemudian bersatu. Selain itu, stadion ini juga sangat memanjakan penonton karena mempunyai tempat duduk yang cukup lega dan nyaman sehingga penonton memiliki garis pandang yang jelas terhadap lapangan pertandingan. Keindahan stadion ini juga dapat dinikmati dengan kereta gantung yang bergelayut membelah stadion. Dari titik ini, pengunjung dapat menikmati panorama garis pantai dan pemandangan kota yang indah. Tak hanya itu, stadion ini juga diperlengkapi peredam suara.
7. Royal Bafokeng, Rustenburg
Nama Bafokeng diberikan setelah orang-orang dari daerah ini (Bafokeng) hidup di sekitar stadion yang dibangun pada tahun 1999 tersebut. Awalnya, bangunan ini memiliki kapasitas 38.000 tempat duduk. Tetapi setelah Afrika Selatan ditunjuk menjadi tuan rumah pesta sepak bola terbesar di dunia ini, maka Afsel mulai berbenah, dan Royal Bafokeng yang terletak di kota Rustenburg ini termasuk bagian dari "perubahan wajah" kota tersebut. "Wajah baru" Royal Bafokeng ini meliputi penambahan 500 kursi VIP di bagian barat, serta adanya tempat untuk mengakomodasi tempat duduk bagi media. Memang, kehadiran media dalam jumlah yang besar tidak sering terjadi, tetapi tempat bagi pewarta berita tersebut tetap diberikan. Secara umum, Royal Bafokeng hanya menjadi tempat penyelenggaraan event-event kecil sepak bola di negara tersebut. Meskipun demikian, stadion ini sering menjadi ajang pertandingan Premier Soccer League. Stadion ini pula pernah menjadi saksi kemenangan timnas Afrika Selatan saat mengalahkan Bakino Faso di kualifikasi Piala Dunia, pada tahun 2001. Namun dengan adanya Piala Dunia, Royal Bafokeng bukan lagi menjadi "penggembira". Setelah direnovasi dengan biaya yang tinggi, frekuensi penggunaan stadion ini bakal meningkat. Pasalnya, usai Piala Dunia 2010 ini, Royal Bafokeng akan digunakan untuk aktivitas olahraga lainnya, atau juga kegiatan non-olahraga, sehingga stadion yang berjarak 12 kilometer dari pusat kota Rustenburg ini bisa terus bermanfaat.
8. Peter Mokaba, Polokwane
Di Piala Dunia 2010, promosi mengenai kota Polokwane mencapai puncaknya, termasuk di Kota Polokwane. Di sinilah tempat Stadion Peter Mokaba berdiri. Yang paling diingat dari kota yang dulu bernama Pietersburg ini adalah nama eks anggota Kongres Nasional Afrika (ANC), Peter Mokaba. Mokaba merupakan salah satu tokoh politik antiaparthied yang disegani, lahir pada 1959 di dekat Pietersburg. Nama ini kemudian diabadikan sebagai nama stadion ini. Pemain-pemain Afsel sebagian besar berasal dari Provinsi Limpopo. Oleh karena itu, penduduk setempat begitu antusias menyambut turnamen besar di wilayah mereka.
9. Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
Hampir semua tahu dari mana nama stadion ini. Tak lain mengambil nama tokoh antiapartheid, Nelson Mandela. Bapak dan pahlawan besar Afrika Selatan yang rela dipenjara 25 tahun demi memperjuangkan perbedaan ras di negerinya (apartheid). Ini salah satu dari lima stadion baru di Afrika Selatan yang dibangun untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2010, selain di Cape Town, Durban, Polokwane, dan Nelspruit. Stadion megah dengan mengambil nama besar tokoh dunia itu, stelah Piala Dunia akan menjadi markas tim sepak bola Southern Kings dan Bay United.
10. Mbombela Stadium
Stadion ini termasuk yang baru dibangun menyambut Piala Dunia 2010. Namanya diambil dari nama kota bagian Nelspruit dan Mbolela berasal dari bahasa Siswati (salah satu bahasa resmi Afrika Selatan) yang secara harafiah berarti "banyak orang berkumpul dalam tempat kecil."
Ronaldo Yakin Lolos Dari Penyisihan Grup
Owen Sedih Tak Bisa Bela Inggris
Saturday, 22 May 2010
Kejutan Benua Hitam di Piala Dunia
1. Kamerun berhasil mengalahkan Argentina 1-0 pada penyisihan grup di Piala Dunia 1990. Gol kemenangan Kamerun dicetak oleh Francois Omam-Biyik. Pada pertandingan ini, pemain-pemain Serigala Gurun harus bermain kasar untuk menghentikan laju sang legenda, Diego Maradona. Akibatnya, Kamerun harus bermain dengan 9 pemain setelah dua pemainnya diganjar kartu merah. Namun hingga pluit panjang berbunyi, Kamerun mampu mempertahankan keunggulannya. Kamerun menjadi tim Afrika pertama yang berhasil lolos ke babak perempatfinal Piala Dunia.
2. Pada Piala Dunia 1994, Nigeria berhasil lolos dari grup neraka. Dengan penampilan yang gemilang dan sedikit keberuntungan Nigeria bahkan mampu tampil sebagai juara Grup D mengungguli Bulgaria dan Argentina. Pada babak penyisihan, Nigeria bahkan mampu mengalahkan Bulgaria yang akhirnya tampil sebagai semifinalis 3-0. Penampilan gemilang Nigeria saat itu dimotori oleh Emanuel Amunike. Sayang langkah Nigeria hanya sampai ke babak 16 besar. Pada perebutan tiket 8 besar itu, Nigeria keok 1-2 dari Italia.
3. Empat tahun kemudian, Nigeria kembali tampil sebagai kuda hitam. Tergabung di Grup D pada babak penyisihan, Nigeria berhasil mengalahkan tim kuat Spanyol 3-2 dan mengalahkan Bulgaria 1-0. Nigeria akhirnya tampil sebagai juara Grup D meski akhirnya kembali menyerah di babak 16 besar. Langkah Nigeria dihentikan oleh Denmark 1-4.
4. Peraih gelar juara Piala Dunia Prancis juga pernah menjadi korban keganasan kontestan dari Afrika. Di Piala Dunia 2002, Les Bleus harus menanggung malu setelah kalah 0-1 dari Senegal. Gol kemenangan Senegal dicetak oleh Pape Bouba Diop. Senegal mampu melaju hingga ke babak perempatfinal sedangkan juara bertahan Prancis justru harus menyingkri di babak penyisihan grup.
5. Pada Piala Dunia 2006, Ghana berada di Grup E bersama Italia, Amerika Serikat, dan Republik Ceko. Ghana yang dianggap sebagai tim terlemah dalam grup ini kembali membuat kejutan dengan mengalahkan AS 1-0. Padahal sebelumnya AS berhasil menahan imbang sang juara bertahan Italia 1-1. Ghana memastikan tiket ke babak 16 besar setelah mengalahkan Republik Ceko 3-0. Ghana lolos sebagai runner up grup setelah kalah 0-2 dari Italia.
Jika ditilik lebih jelas, selalu ada kejutan dari tim Afrika sejak tahun 1990. Akankah ada keajaiban lagi di Piala Dunia 2010? Kita saksikan saja bersama. Sekian
Skuad Resmi Brazil
Kiper : Julio Cesar (Inter Milan), Doni (AS Roma), Heurelho Gomes (Tottenham Hotspur)
Bek : Maicon (Inter Milan), Daniel Alves (Barcelona), Michel Bastos (Olympique Lyon), Gilberto (Cruzeiro), Lucio (Inter Milan), Juan (AS Roma), Luisao (Benfica), Thiago Silva (AC Milan)
Gelandang : Gilberto Silva (Panathinaikos), Felipe Melo (Juventus), Ramires (Benfica), Elano (Galatasaray), Kaka (Real Madrid), Julio Baptista (Roma), Kleberson (Flamengo), Josue (VfL Wolfsburg).
Penyerang : Robinho (Santos), Luis Fabiano (Sevilla), Nilmar (Villarreal), Grafite (VfL Wolfsburg).
Demikian skuad resmi Brazil yang telah diumumkan Dunga. Sekian
Friday, 21 May 2010
Skuad Resmi Spanyol
Kiper : Iker Casillas (Real Madrid), Pepe Reina (Liverpool), Victor Valdes (Barcelona)
Bek : Sergio Ramos ( Real Madrid), Alvaro Arbeloa (Real Madrid), Carles Puyol (Barcelona), Gerard Pique (Barcelona), Raul Albiol (Real Madrid), Carlos Marchena (Valencia), Joan Capdevila (Villarreal)
Gelandang : Jesus Navas (Sevilla), Xabi Alonso (Real Madrid), Xavi (Barcelona), Javi Martinez (Athletic Bilbao), Cesc Fabregas (Arsenal), Sergio Busquets (Barcelona), Andres Iniesta (Barcelona)
Penyerang : David Silva (Valencia), David Villa (Barcelona), Fernando Torres (Liverpool), Pedro Rodriguez (Barcelona), Fernando Llorente (Athletic Bilbao), Juan Mata (Valencia)
Begitulah skuad resmi Spanyol. Sekian
Thursday, 20 May 2010
Skuad Resmi Argentina
Kiper : Sergio Romero (AZ Alkmaar), Mariano Andujar (Catania), Diego Pozo (Colon)
Bek : Gabriel Heinze (Olympique Marseille), Martin Demichelis (Bayern Muenchen), Nicolas Otamendi (Velez Sarsfield), Walter Samuel (Internazionale Milan), Clemente Rodriguez (Estudiantes La Plata), Nicolas Burdisso (AS Roma), Ariel Garce (Colon)
Gelandang : Javier Mascherano (Liverpool), Jonas Gutierrez (Newcastle United), Angel Di Maria (Benfica), Mario Bolatti (Fiorentina), Juan Sebastian Veron (Estudiantes de La Plata), Javier Pastore (Palermo), Maxi Rodriguez (Liverpool)
Penyerang : Lionel Messi (Barcelona), Gonzalo Higuain (Real Madrid), Carlos Tevez (Manchester City), Sergio Aguero (Atletico Madrid), Diego Milito (Inter Milan), Martin Palermo (Boca Juniors).
Semoga dengan skuad terbaik menurut Maradona ini, Argentina bisa meraih trofi Piala Dunia untuk ketiga kalinya. Sekian
Monday, 17 May 2010
Korea Selatan dan Afrika Selatan Raih Hasil Positif
Jelang Piala Dunia 2010, Afrika Selatan memberi perkembangan menggembirakan dengan melibas Thailand 4-0 dalam laga eksebisi di stadion Mbombela. Pertandingan ini menjadi ujian penting bagi sang tuan rumah Piala Dunia karena lini depan Bafana Bafana dinilai lemah dan dikhawatirkan tak mampu mengukir gol ketika turnamen digelar. Bahkan, beberapa waktu lalu, Bafana harus dirangsang bonus besar agar mampu mencetak gol di Piala Dunia. Kerja keras dan pancinga tersebut boleh jadi berhasil. Di depan 30 ribu penonton yang memadati stadion Mbombela dengan seragam serba-kuning dan hijau, Afrika Selatan tak tertandingi Thailand. Dua gol kemenangan Bafana dicetak Katlego Mphela, sedangkan dua gol sisanya disumbangkan tendangan bebas Siphiwe Tshabalala dan Bernard Parker pada pengujung pertandingan. Tshabalala membuka keunggulan pada menit ke-22 melalui tendangan bebas yang tak bisa ditahan kiper Kawin Thamasatchanan. Tujuh menit kemudian, tendangan penjuru bintang Kaizer Chiefs ini disambar Mphela untuk menjadi gol kedua Afrika Selatan. Dari tayangan lambat, bola sepertinya menghantam tangan Mphela, tapi wasit tetap mengesahkan gol. Tshabalala kembali menjadi otak serangan Bafana dalam pertandingan. Pemain yang akrab disapa "Shabba" itu berkeja sama dengan Teko Modise untuk merusak pertahanan Thailand. Koordinasi tersebut berujung gol tambahan yang kembali dicetak Mphela. Gol tercipta pada menit ke-32. Mphela nyaris menciptakan hat-trick empat menit setelah jeda, tapi tendangannya dapat dimentahkan kiper pengganti yang sempat berseragam Persib Bandung musim ini, Sinthaweechai "Kosin" Hathairattanakool. Gol pamungkas Afrika Selatan terjadi pada pengujung pertandingan. Parker terlepas dan menuntaskan kerja keras Modise untuk memastikan kemenangan telak pasukan Carlos Alberto Parreira.
Korea Selatan Taklukkan Ekuador 2-0
Korea Selatan berhasil memetik kemenangan 2-0 atas Ekuador pada laga pemanasan jelang Piala Dunia 2010. Kira-kira sebanyak 60 ribu penonton memadati stadion Seoul untuk menyaksikan tim kesayangan mereka menghadapi Ekuador yang tidak diperkuat para pemain yang berlaga di kompetisi Eropa. Penonton harus bersabar hingga 18 menit jelang usai pertandingan untuk menunggu terciptanya gol. Sebelumnya, peluang terbaik Korea Selatan terjadi pada menit ke-37 melalui sundulan Yeom Ki-Hun yang masih menghantam mistar. Ekuador nyaris membungkam pendukung tuan rumah pada menit ke-65. Sayangnya, tendangan Edison Preciado masih dapat diblok Jung Sung-Ryong di garis gawang Korea Selatan. Gol pembuka Daehan Minguk diciptakan Lee Sung-Ryeol yang meliuk-liuk melewati hadangan dua bek Ekuador sebelum melepaskan tendangan rendah. Kiper Marcelo Elizaga tak mampu mengantisipasinya. Pada menit ke-87, pemain Bolton Wanderers, Lee Chung-Yong menggandakan keunggulan Korea Selatan lewat peluang dari jarak dekat. Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Korea Selatan yang tergabung satu grup bersama Argentina, Yunani, dan Nigeria.
Theme Song Piala Dunia 2010
Ooooooh Wooooooh
Give me freedom, give me fire, give me reason, take me higher
See the champions, take the field now, unify us, make us feel proud
In the streets our head are liftin’, as we lose our inhibition,
Celebration it surrounds us, every nations, all around us
Singin forever young, singin songs underneath that sun
Lets rejoice in the beautifull game.
And together at the end of the day.
WE ALL SAY
When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes
Oooooooooooooh woooooooooohh hohoho
Give you freedom, give you fire, give you reason, take you higher
See the champions, take the field now, unify us, make us feel proud
In the streets our head are liftin’, as we lose our inhibition,
Celebration, it surrounds us, every nations, all around us
Singin forever young, singin songs underneath that sun
Lets rejoice in the beautifull game.
And toghetter at the end of the day.
WE ALL SAY
When I get older, I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes
Wooooooooo Ohohohoooooooo ! OOOoooooh Wooooooooo
WE ALL SAY !
When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes
Wooo hooooo hohohohoooooo
And everybody will be singing it
Wooooooooo ohohohooooo
And we are all singing it
Fakta Piala Dunia
- Pada Piala Dunia 1930, partai Peru vs Rumania hanya ditonton oleh 300 orang saja. Padahal, pada Piala Dunia 1950, partai Brazil vs Uruguay ditonton oleh 199.854 orang.
- 31 Juli dijadikan hari libur nasional di Uruguay, sebab tahun 1930 mereka menjuarai Piala Dunia.
- Piala Dunia dengan gol terbanyak adalah Piala Dunia 1954, dengan 140 gol dari 26 pertandingan alias 5,38 gol tiap pertandingan.
- Rekor buruk yang diraih oleh pemain Uruguay, Jose Batista ini sungguh memilukan. Pada pertandingan melawan Skotlandia di Piala Dunia 1986, ia menerima kartu merah pada menit pertama.
- Siapa tidak kenal Hakan Sukur? Pemain Turki ini mempunyai 2 rekor membanggakan. Pertama, ia adalah pemain tertua di Piala Dunia 2002, yaitu saat ia berumur 40 tahun. Ia juga pencetak gol tercepat, yaitu saat menghadapi Korea Selatan di Piala Dunia 2002, pada detik ke-11.
- Sementara pemain Denmark, Ebbe Sand menjadi pemain pengganti tercepat yang mencetak gol. Ia mencetak gol hanya 16 detik setelah masuk ke lapangan saat melawan Nigeria di Piala Dunia 1998.
- Piala Dunia pertama di Uruguay tahun 1930 hanya menggunakan 3 stadion di kota Montevideo. Sementara pemegang rekor stadion terbanyak adalah Piala Dunia di Spanyol tahun 1982, yang menggunakan 17 stadion di 14 kota. Madrid, Seville, dan Barcelona menyumbang 2 stadion kala itu.
- Pemain termuda yang pernah bermain di Piala Dunia adalah pemain Irlandia Utara, Norman Whiteside yang berusia 17 tahun 41 hari.
- Setiap kali Piala Dunia diadakan pada tahun Shio Anjing, maka juaranya adalah Brazil dan Italia. Pada tahun 1934, Italia adalah juara. Tahun 1958, Brazil menaklukkan Swedia 5-2 dan merebut Piala Dunia. Tahun 1970, Brazil kembali menjadi juara. Tahun 1982 Italia juara dengan skuad yang sangat hebat pada masa itu. Tahun 1994 Brazil dan Italia bertemu di final, yang harus diakhiri dengan adu penalti. Brazil menang karena tendangan Roberto Baggio yang melayang jauh di atas gawang. 2006, Italia mengalahkan Prancis pada pertandingan penuh emosi dan ketegangan.
- Pada Piala Dunia 1966, seorang pahlawan bukanlah pesepakbola hebat, melainkan seekor anjing bernama Pickles, yang berhasil menemukan Trofi Jules Rimet yang dicuri.
- Piala Dunia 1986 adalah Piala Dunia yang paling kontroversial. Adalah seorang Diego Maradona yang melakukannya. Ia mencetak gol ke gawang Inggris dengan menggunakan tangannya, yang kelak disebut "Gol Tangan Tuhan".
- Mungkin banyak yang heran kenapa Lothar Matthaus yang tidak menjadi pengeksekusi tendangan penalti saat Jerman menghadapi Argentina di final Piala Dunia 1990. Ternyata adalah hebatnya kiper Tango, Sergio Goycochea yang telah menggagalkan 4 penalti dari awal penyelenggaraan. Akhirnya, pelatuh Jerman Franz Beckenbauer mengganti Matthaus dengan Andreas Brehme, yang mencetak gol menentukan dan membuat Jerman juara.
- Kemenangan Brazil atas Swedia di Piala Dunia 1958 mungkin gagal bila tidak ada usul dari ofisial Brazil. Karena (tuan rumah) Swedia mengenakan seragam yang serupa dengan Brazil, maka Brazil harus mengenakan seragam putih. Takut kegagalan pada terulang saat mereka mengenakan seragam putih, salah satu ofisial Brazil mengusulkan untuk mengenakan seragam biru saja, yang justru membuat Brazil menang telak 5-2.