Monday, 5 July 2010

Hasil Perempat Final, Jerman Hancurkan Argentina

Jerman meraih tiket semifinal setelah menghancurkan favorit juara Argentina empat gol tanpa balas. Pasukan Tango harus rela digempur habis-habisan oleh pasukan Panzer. Bahkan saat pertandingan baru berjalan tiga menit, Jerman menjebol gawang Argentina melalui sundulan Thomas Mueller setelah mengubah sedikit arah bola tendangan bebas Bastian Schweinsteiger dan mengecoh Sergio Romero. Argentina yang mencoba melawan selalu gagal menembus pertahanan Jerman yang digalang oleh Arne Friedrich dan Per Mertesacker. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum. Babak kedua, Jerman tak juga mengendurkan serangan. Miroslav Klose berhasil menjebol gawang Romero setelah menerima umpan matang dari Lukas Podolski yang menusuk pertahanan kanan Argentina dan memudahkan Klose mencocor bola ke gawang yang kosong. Schweinsteiger kembali berperan besar bagi serangan-serangan Jerman. Menit ke-74, Schweinsteiger berhasil menusuk pertahanan Argentina hingga garis belakang di sebelah kanan gawang Argentina. Gelandang Muenchen ini kemudian mengirim umpan pendek yang dimaksimalkan dengan baik oleh Arne Friedrich yang maju membantu penyerangan Jerman. Belum puas, Jerman terus menekan pertahanan Argentina. Klose kembali menjebol gawang Romero setelah memanfaatkan umpan ciamik Podolski. Skor 4-0 bertahan hingga laga usai dan menghentikan langkah Argentina.

Hasil Perempat Final, Belanda Permalukan Brazil

Belanda benar-benar harus berterimakasih dengan Wesley Sneijder dengan Arjen Robben. Duo gelandang eksplosif ini menentukan kemenangan negaranya atas Brazil lewat permainan atraktif yang mengacaukan pertahanan Brazil. Walau menang, Belanda meraihnya dengan kerja keras, bahkan harus ketinggalan lewat tendangan terarah Robinho yang berawal dari umpan terobosan Felipe Melo dari tengah lapangan yang langsung disambut penyerang bernomor punggung 11 itu. Berdiri bebas di dalam kotak penalti pemain berusia 26 tahun ini dengan mudah menaklukkan Maarten Stekelenburg, sehingga Brasil unggul 1-0. Giovanni van Bronckhorst dkk. yang tertinggal 0-1 kesulitan tampil menerobos benteng pertahanan yang dikawal Lucio cs. Sedangkan kombinasi Kaka, Luis Fabiano, dan Robinho di depan semakin tampil menggigit dan beberapa kali nyaris menambah kemenangan di babak pertama. Di babak kedua, permainan semakin menarik. Tim asuhan Bert van Marwijk ini berhasil menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri Melo setelah tendangan Sneijder mengenai tubuh Melo menit ke-53. Penampilan Sneijder semakin menjadi-jadi setelah 15 menit kemudian membawa Belanda unggul. Tendangan sudut Robben yang ditanduk Dirk Kuyt sampai di kepala Sneijder yang akhirnya menyundul bola melewati Julio Cesar. Dikejutkan oleh gol tersebut permainan Brasil sedikit berantakan dan tidak sebagus babak pertama. Tanda-tanda kekalahan skuad Dunga semakin terlihat setelah Melo diganjar kartu merah oleh wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Bermain dengan sepuluh pemain dan tertinggal 1-2 Lucio cs. semakin kedodoran dan kesulitan menerobos jantung pertahanan Belanda. Hingga laga berakhir Brasil tidak mampu menyamakan skor dan harus tersingkir dari Piala Dunia 2010.

Hasil Perempat Final, Ghana Terhenti

Kejutan Ghana harus terhenti di tangan Uruguay setelah takluk 2-4 lewat adu penalti. Pada pertandingan tersebut, Ghana bahkan mencetak gol terlebih dahulu. Ghana yang tampil tanpa beban berhasil menekan Uruguay dan ujungnya berhasil mencetak gol menit ke-2 injury-time babak pertama, Sulley Muntari berhasil menjebol gawang Fernando Muslera. Tendangan keras Muntari dari luar kotak penalti tidak mampu ditahan kiper Lazio tersebut. Di babak kedua, keadaan tidak berubah. Ghana tetap tampil menekan dan unggul dalam penguasaan bola. Namun, nasib sial datang bagi mereka pada menit ke-55. Diego Forlan berhasil merobek gawang Ghana melalui tendangan bebasnya dari luar kotak penalti. Forlan menempatkan berhasil menempatkan bola hasil sepakannya ke pojok kanan atas gawang Richard Kingson. Skor berubah menjadi 1-1. Skor imbang bertahan hingga laga usai dan mengharuskan perpanjangan waktu diadakan. Di akhir extra-time, Ghana berkesempatan lolos setelah Luis Suárez melakukan hand-ball saat mengantisipasi bola didepan gawang Uruguay. Akibatnya striker Ajax itu di kartu merah dan Ghana diberikan hadiah penalti. Sayangnya, Asamoah Gyan yang didaulat menjadi eksekutor gagal melaksanakan tugasnya setelah tendangannya mengenai tiang gawang. Pertandingan pun dilanjutkan ke adu penalti. Di babak adu penalti, dua pemain Ghana, Stephen Appiah sukses melakukan sepakan penalti. Sayangnya dua pemain lainnya, Dominic Adiyiah dan John Mensah, gagal melakukan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Uruguay,tiga algojo pertama mereka, Forlan, Mauricio Victorino, dan Andrés Scotti, sukses mengeksekusi tendangan penati. Hanya Maxi Pereira yang gagal. Hasilnya, Ghana tersingkir pada babak perempat final Piala Dunia melalui babak adu penalti dengan skor 4-2 dan harua mengakhiri kejutan mereka

Friday, 2 July 2010

Hasil Perdelapan Final, Villa Antar Spanyol Lolos

David Villa mengantarkan negaranya ke babak perempatfinal dengan menaklukkan Eduardo dan memulangkan Portugal dari Afrika Selatan. Pada babak pertama, partai yang dihelat di Stadion Green Point, Cape Town tersebut berjalan membosankan. Meski kedua tim saling melancarkan serangan. Namun, tidak ada gol yang tercipta selama paruh pertama laga yang dipimpin oleh wasit asal Argentina, Hector Baldassi, tersebut. Pada babak kedua pertandingan berjalan lebih menarik. Agaknya, tuntutan untuk bertahan di Afrika Selatan menjadi pemicu semangat kedua tim. pada menit ke-53, Andres Iniesta mampu membahayakan gawang Portugal yang dikawal Eduardo. Namun, tendangannya masih mampu dihalau oleh pemain bertahan Portugal. Pergantian pemain dilakukan oleh kubu Spanyol, Fernando Torres, yang belum bisa menampilkan permainan terbaiknya setelah sembuh dari cedera, keluar digantikan striker Athletic Bilbao, Fernando Llorente, pada menit ke-58. Baru, pada menit ke-63, pendukung La Furia Roja bersorak kegirangan setelah David Villa sukses merobek gawang Eduardo. Lewat sebuah skema serangan yang dibangun lini tengah Spanyol, striker anyar Barcelona itu mampu menyelesaikannya menjadi sebuah gol. Gol tersebut adalah gol keempat Villa selama gelaran Piala Dunia 2010. Sementara bagi Portugal, alih-alih menyamakan kedudukan, tim besutan Carlos Queiroz tersebut malah harus bermain dengan sepuluh orang. Pasalnya, pada menit ke-89, bek Portugal, Ricardo Costa, diusir wasit lantaran menyikut Joan Capdevila. Alhasil, skor 1-0 pun bertahan hingga pertandingan usai.

Hasil Perdelapan Final, Paraguay Kandaskan Jepang

Paraguay menghentikan langkah Jepang di Piala Dunia 2010 lewat adu penalti. Skor 0-0 bertahan hingga laga 2 jam usai. Pada pertandingan, Jepang mampu mengimbangi Paraguay meski hanya menguasai 37% ball-possesion. Walau begitu, Jepang dan Paraguay bermain saling serang. Jepang dengan Daisuke Matsui, Keisuke Honda dan Yuto Nagatomo diladeni Paraguay melalui Lucas Barrios, Christian Riveros dan Edgar Barreto. Hanya saja tidak ada gol tercipta berkat penampilan gemilang Eiji Kawashima dan Justo Villar. Adu penalti pun harus diadakan untuk menentukan pemenang laga ini. Paraguay memulai tos-tosan melalui Barreto dan berhasil. Jepang yang menjadikan Yasuhito Endo sebagai penendang pertama juga berhasil. Begitu juga Barrios dan Riveros. Takeshi Okada yang menunjuk Makoto Hasebe sebagai penendang kedua juga menghasilkan keuntungan. Hanya saja, Yuichi Komano yang didaulat sebagai eksekutor ketiga gagal karena tendangannya membentur mistar Villar. Paraguay yang diatas angin mengandalkan Nelson Valdez untuk penendang keempat dan gol. Sementara Jepang memilih Honda. Skor 4-3 untuk sementara dan Paraguay yang mendapat giliran akan lolos bila eksekutor kelima menjebol gawang Kawashima. Dan Oscar Cardozo yang ditunjuk berhasil menyelesaikan tugas dan memastikan Paraguay lolos ke babak perempatfinal.

Hasil Perdelapan Final, Brazil Melaju

Brasil berhasil mengalahkan Chile tiga gol tanpa balas di Stadion Ellis Park untuk memastikan tiket perempatfinal. Pada pertandingan perdelapan final ini, Brazil tak hanya ingin menang, tetapi juga ingin mencetak banyak gol. Buktinya, mereka berusaha tampil dominan. Namun, pemain Chile, yang selalu menekan pemain-pemain Brazil ketika mereka mendapat bola, membuat Luis Fabiano dkk. kesulitan mencetak gol. Brazil baru berhasil mencetak gol menit ke-34 melalui sundulan bek Juan memanfaatkan tendangan sudut Douglas Maicon. Tertinggal satu gol, mental pemain Chile jatuh. Terbukti, Brazil menggandakan keunggulan lewat Luis Fabiano. Melalui serangan balik cepat yang mengombinasikan operan Robinho dari sisi kiri gawang Chile ke Kaka, diteruskan dengan umpan terobosan ke Fabiano, yang lolos dari perangkap off-side dan mengecoh kiper Chile, Claudio Bravo dan berhasil menambah keunggulan mereka menjadi 2-0 di menit ke 37. Keunggulan Brazil bertahan hingga babak pertama usai. Di babak pertama, Brazil tidak mengendurkan serangan. Gol ketiga pun tercipta. Solo-run Ramires ke jantung pertahanan Chile menghasilkan operan matang kepada Robinho yang langsung menceploskan bola ke gawang Bravo dari luar kotak penalti. Skor 3-0 bertahan hingga laga usai dan Brazil lolos ke perempatfinal.

Tuesday, 29 June 2010

Hasil Perdelapan Final, Belanda Lolos Ke Perempat Final

Belanda meraih satu tiket di perempat final setelah mengalahkan Slovakia 2-1 di 16 Besar, di Moses Mabhida Stadium. Keputusan Bert van Marwijk menurunkan Arjen Robben sebagai pengganti Rafael van der Vaart jadi kunci kemenangan Belanda. Saat Robin van Persie tampil di bawah performa terbaiknya, tugas mencetak gol sukses diambil alih Robben. Slovakia sempat mengagetkan Belanda di awal laga. Pada menit ke-2, tendangan jarak jauh Erik Jendrisek melayang di atas mistar gawang Maarten Stekelenburg. Arjen Robben merubah skor pada menit ke-18 lewat gol yang menjadi khasnya. Menyerang dari kanan lapangan, Robben merubah larinya ke arah dalam. Kemudian, ia melepaskan tendangan kaki kiri mendatar yang menembus pojok gawang Jan Mucha. 1-0 untuk Belanda. Babak pertama berakhir. Skor 1-0 untuk Belanda. Lima menit setelah babak kedua dimulai, Robben nyaris kembali mencetak gol lewat prosesi serupa gol pertama. Namun, kali ini tembakannya hanya melebar tipis dari gawang Mucha.Menit ke-84, Belanda berhasil menggandakan keunggulan. Tendangan bebas yang diambil dengan cepat oleh pemain Belanda menemui Kuyt. Mucha keluar sarang, namun ia ditaklukkan Kuyt. Sneijder tinggal menembak ke gawang kosong setelah menerima umpan Kuyt. Saat injury time memasuki menit keempat, Slovakia mencetak gol hiburan. Stekelenburg menjatuhkan Robert Vittek di kotak penaltinya. Penalti sukses dieksekusi sendiri oleh Vittek. Skor akhir 2-1 untuk Belanda.

Wasit Jerman vs Inggris Tewas

Wasit Jorge Larrionda dari Uruguay yang memimpin pertandingan Jerman vs Inggris dalam lanjutan laga Piala Dunia 2010 menemui ajalnya, tidak lama berselang setelah selesai memimpin pertandingan antara Jerman vs Inggris. Larrionda tewas tertembak tepat dikepala oleh orang yang tidak di kenal, yang di duga seorang penembak jitu. Beberapa saksi mengatakan bahwa kejadian itu begitu cepat terjadi tiba tiba saja terdengar suara tembakan dua kali berturut – turut yang di duga berasal dari salah satu kamar hotel yang tidak jauh dari Mangaung/Bloemfontein – Free State Stadium, tempat dimana pertandingan Jerman vs Inggris diselenggarakan. Sementara saat ini kepolisian setempat sedang menyelidiki keterkaitannya dimana saat itu Larrionda menganulir sebuah gol Frank Lampard ke gawang Jerman yang telah melewati garis gawang sejauh 1 yard.

Hasil Perdelapan Final, Jerman Hancurkan Inggris

Laga saling bunuh antara dua tim favorit di Piala Dunia 2010 antara Der Panser melawan The Three Lions harus dilakoni lebih dini. Hal tersebut terjadi karena skuad Fabio Capello hanya mampu menjadi runner-up di Grup C. Skuad Joachim Loew akhirnya mampu menaklukkan perlawanan The Three Lions dengan hasil meyakinkan 4-1. Di awal babak pertama kedua kesebelasan masih bermain sama kuat. Selain itu, permainan tempo cepat dan terbuka juga langsung tersaji. Alhasil, kedua kesebelasan tampil saling menyerang untuk mencuri gol lebih dulu. Pada menit ke-20 Der Panser membuka keunggulan dengan gol yang diciptakan Miroslav Klose. Berselang 12 menit, Lukas Podolski menggandakan kemenangan di babak pertama menjadi 2-0 melalui tendangan kaki kiri dari sebelah kanan gawang David James. Tertinggal 0-2 Inggris bermain lebih agresif dalam menyerang. Usaha tersebut berbuah manis karena menit ke-37 berawal dari umpan crossing Steven Gerrard, Matthew Upson berhasil memenangi duel udara dan menanduk bola ke dalam gawang Manuel Neuer. Inggris sebenarnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 satu menit setelah terciptanya gol balasan. Tendangan Frank Lampard dari luar kotak penalti yang membentur tiang gawang dan memantul ke dalam gawang Jerman tidak disahkan hakim garis. Para pemain bertahan Die Mannschaft yang sanggup meredam gempuran-gempuran Wayne Rooney, Jermain Defoe, dan Lampard justru kembali memperbesar kemenangan. Tepatnya pada menit ke-67 Thomas Muller menjebol gawang James. Gol tersebut terjadi setelah tendangan bebas Lampard membentur pagar betis pemain Jerman yang lansung melakukan serangan balik yang sangat cepat. Hanya berselang tiga menit Muller kembali merobek gawang Inggris. Longgarnya pertahanan The Three Lions memudahkan Mesut Ozil memberikan umpan silang kepada pemain bernomor punngung 13 itu dengan mudah memperdayai kiper berusia 39 tahun tersebut. Terjadinya gol tersebut berarti skuad Capello harus tersingkir di tahap ini dan angkat koper dari Afrika Selatan lebih cepat. Inggris menjadi tim favorit ketiga setelah Italia dan Prancis yang harus pulang kampung dari Piala Dunia 2010. Der Panser yang melenggang ke babak perempat final akan berhadapan dengan Argentina.

Hasil Perdelapan Final, Argentina Libas Meksiko

Di Cape Town, Argentina mengikuti langkah Uruguay dengan menaklukkan Meksiko 3-1. Tampil menekan tentunya harus berbuah gol. Anggapan itupun benar-benar dibuktikan Argentina. Hanya membutuhkan waktu 26 menit dari babak pertama dimulai bagi anak asuh Diego Maradona untuk mencetak gol. Saat itu, sepakan Carlos Tévez, yang lepas dari penjagaan pemain belakang Meksiko, berhasil ditepis Óscar Pérez. Namun, bola yang memantul berhasil disambut Messi yang berada di dalam kotak penalti Meksiko dan mengumpankannya kembali ke Tevez, yang berada sangat dekat dengan mulut gawang. Tanpa kesulitan Tevez menyambutnya dan mencetak gol melalui sundulan kepalanya. Tak ingin larut di dalam kontroversi, Argentina mencoba menggandakan keunggulan mereka. Tidak lama berselang, tepatnya pada menit ke 33, Gonzalo Higuaín menambah pundi-pundi golnya dengan mencetak gol keempatnya di Piala Dunia. Striker Real Madrid itu mencetak gol dengan cara meloloskan diri dari hadangan pemain belakang Meksiko dan mengecoh Perez. Argentina-pun unggul 2-0 sampai akhir babak pertama. Di babak kedua, Argentina terus melanjutkan dominasi mereka. Dan, hanya butuh waktu tujuh menit bagi Argentina menambah keunggulan mereka. Skor berubah menjadi 3-0 setelah Tevez berhasil mencetak gol hasil sepakan kerasnya dari luar kotak penalti Meksiko pada menit ke 52. Unggul 3-0 ternyata sedikit membuat Argentina lengah. Buktinya, Meksiko berhasil memperkecil selisih gol menjadi 1-3 pada menit ke-71. Saat itu, Javier Hernandez, yang berada segaris dengan lini pertahanan Argentina, berhasil lolos dari jebakan off-side sambil menerima umpan terobosan dari rekannya. Dia pun langsung menyelesaikannya dengan tendangan yang cukup keras ke arah sisi kiri atas gawang Argentina dari dalam kotak penalti Argentina.

Hasil Perdelapan Final, Ghana Buka Lembaran Baru

Ghana berhasil lolos ke babak perempatfinal untuk memelihara kesempatan mencetak rekor dengan lolos ke semifinal, setelah menundukkan Amerika Serikat 2-1. Laga yang dilangsungkan di Royal Bafokeng Stadium. Kedua tim tampil impresif sejak awal laga. Ghana berhasil mencetak gol terlebih dahulu di menit ke-5. Dari tengah lapangan Kevin Prince Boateng membawa bola sendiri dan tanpa mampu dicegah pemain belakang AS, Kevin-Prince menceploskan si kulit bundar ke gawang Tim Howard. Hingga turun minum skor 1-0 tetap bertahan. Laga memasuki menit ke-62 ketika AS mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran Jonathan Mensah kepada Clint Dempsey. Landon Donovan yang maju sebagai eksekutor sukses menyarangkan si kulit bundar dan AS menyamakan kedudukan 1-1. kor 1-1- masih bertahan hingga usainya waktu normal. Maka pertandingan pun dilanjutkan perpanjangan waktu. Penyerang Ghana Gyan membawa timnya kembali memimpin di menit ke-93. Mendapat umpan lambung dari Dede Ayew, Gyan mengontrol bola dengan dadanya dan menaklukkan Carlos Bocanegra dalam duel satu lawan satu sebelum melepaskan tembakan kaki kiri keras ke pojok atas gawang Howard. AS berusaha menyerang pertahanan Ghana hingga menit-menit terakhir. Namun ketangguhan Kingson dan rapatnya barisan pertahanan membuat AS kesulitan dan skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Ghana lolos ke perempatfinal pertama kalinya.

Hasil Perdelapan Final, Uruguay Melesat

Uruguay memastikan satu tiket di babak perempat final setelah menang 2-1 atas Korea Selatan. Uruguay sudah memimpin saat laga baru berusia delapan menit lewat Luis Suarez. Laga sepertinya bakal berjalan mudah bagi Uruguay. Namun, usaha keras Korsel untuk menyamakan kedudukan berbuah gol Lee Chung-Yong pada menit ke-68. Alhasil, skuad Tabarez, yang berada di dalam tekanan, dipaksa mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mencuri sebuah gol lagi dari Suarez pada menit ke-80. Korsel layak pulang dengan kepala tegak lantaran telah berusaha maksimal untuk mengimbangi Uruguay. Arsitek Korsel, Huh Jung-Moo, mengaku Uruguay hanya menang beruntung. "Ini bukanlah hasil yang kami inginkan, tapi para pemain telah menunjukkan performa terbaiknya. Tim saya patut diberikan ucapan selamat," kata Jung-Moo di konferensi pers pascalaga seperti dikutip Goal.com. Satu-satunya hal yang disesali Jung-Moo dari penampilan Park Ji-Sung dkk. adalah ketidakmampuan mereka memanfaatkan peluang demi peluang yang mereka dapat. Dengan kekalahan ini, Tim Ginseng harus melupakan hasrat mengulang rekor semifinal 2002.

Hasil Grup H, Spanyol Pastikan Diri

Spanyol melaju ke babak 16 Besar setelah mengalahkan Cili 2-1 di laga pamungkas Grup H. Cili sebenarnya hanya memerlukan hasil imbang untuk menjuarai Grup H. Namun, di lapangan mereka tetap tampil ngotot untuk meraih kemenangan. Untuk mengatasi keunggulan teknik para pemain Spanyol, Cili bermain keras, terutama di babak pertama. Tercatat, tiga kartu kuning plus satu kartu merah dikeluarkan wasit asal Meksiko, Marco Rodriguez, untuk para pemain Cili di 45 menit pertama. Spanyol mencetak gol pada menit ke-25. Keputusan Claudio Bravo ke luar dari sarangnya demi menangkal laju Fernando Torres harus dibayar mahal. Bola gagal ia sapu dengan baik. Dari jarak sekitar 41 meter, bola liar dihajar masuk David Villa ke gawang yang kosong, 1-0 untuk Spanyol. Gol kedua dicetak Spanyol pada menit ke-37. Dari sayap kiri, Villa mengirim umpan mendatar kepada Andres Iniesta. Bola ditempatkan Iniesta dengan sempurna di pojok kiri bawah gawang Bravo, 2-0 untuk Spanyol. Saat pemain-pemain Spanyol merayakan gol Iniesta, wasit mengusir pemain Cili, Marco Estrada, setelah menerima kartu kuning kedua. Pelanggaran Estrada atas Fernando Torres mampu dilihat wasit asal Meksiko, Marco Rodriguez. Anak asuh Marcelo Bielsa mampu mencuri sebuah gol, hanya tiga menit setelah jeda. Dari jarak sekitar 18 meter, pemain pengganti Cili, Rodrigo Millar, melepaskan tembakan yang membentur kaki Pique dan mengecoh Casillas. Skor berubah menjadi 2-1 dan bertahan hingga laga usai. Pasca gol Millar, laga berjalan sedikit monoton lantaran kedua tim memutuskan tampil berhati-hati agar tidak kembali kebobolan.
Sementara itu, Swiss harus angkat koper setelah bermain imbang melawan Honduras. Bermodalkan tiga poin yang diperoleh saat menang 1-0 atas Spanyol di pertandingan pertama tidak mampu menyelamatkan Swiss di pertandingan selanjutnya. Kalah 0-1 di pertandingan kedua dari Cili, sekarang tim Eropa itu harus menerima kenyataan pahit ditahan imbang tanpa gol oleh Honduras. Perlawanan Honduras pun tidak bisa dianggap enteng. Berulang kali mereka berhasil mengancam gawang Diego Benaglio. Namun tidak satu pun penyelesaian di depan gawang Swiss mampu mereka selesaikan dengan baik. Penampilan gemilang Benaglio dan terlalu bernafsunya para pemain Honduras di depan gawang Swiss membuat tidak satu pun peluang emas Honduras mampu dimaksimalkan. Dengan hasil imbang tanpa gol ini, kedua tim harus rela pulang lebih dulu dari Afrika Selatan, khususnya Swiss yang hingga pertandingan terakhir ini hendak dimainkan masih memiliki peluang untuk lolos karena memiliki poin yang sama dengan Spanyol. Namun akhirnya harapan mereka untuk melajua ke 16 Besar terhenti setelah Spanyol tampil cemerlang dan mengalahkan Cili 2-1 di Pretoria.

Monday, 28 June 2010

Hasil Grup G, Brazil dan Portugal Lolos

Portugal dan Brazil memastikan diri lolos ke babak 16 besar setelah bermain imbang saat mereka bertemu di Hasil seri 0-0 cukup untuk meloloskan Brasil dan Portugal ke babak 16 Besar Piala Dunia 2010. Tim Samba keluar sebagai juara Grup G dengan poin 7 dan Portugal menjadi runner-up dengan kemasan 5 poin. Brasil yang bermain tanpa beberapa pemain pilar terbaiknya tetap tampil menyerang dan lebih menguasai jalannya pertandingan di menit awal babak pertama. Meski berada di bawah tekanan, sesekali Portugal bisa melakukan serangan balik dan cukup merepotkan barisan pertahanan juara dunia lima kali tersebut. Namun, hingga menit ke-25 laga justru cenderung alot dan tidak terlihat agresifitas kedua kubu. Baru setelah menit ke-35 kedua kesebelasan mulai meningkatkan tempo serangan. Sejumlah peluang emas diperoleh beberapa punggawa Brasil seperti Luis Fabiano, Nilmar, dan Dani Alves. Baik Carlos Dunga maupun Carlos Queiroz masih mempertahankan skema permainan timnya di babak kedua. Alhasil, permainan alot kembali terlihat di 45 menit kedua. Kendati demikian, peluang untuk mencetak gol lebih banyak di babak ini. Sampai wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, tidak ada satu pun yang tercipta. Dengan begitu masing-masing kesebelasan berbagi satu poin dan memastikan diri lolos ke babak 16 Besar.
Sementara itu, Pantai Gading menghancurkan Korea Utara 3-0. Hasil ini cukup menghibur Didier Drogba dkk karena pada dua pertandingan sebelumnya mereka tak menang. Namun, kemenangan itu tak cukup untuk meloloskan Pantai Gading ke 16 besar. Pantai Gading hanya meraih empat poin, satu angka di bawah Portugal di posisi kedua. Pantai Gading berhasil unggul terlebih dulu lewat gol yang dicetak Yaya Toure pada menit ke-14. Toure melepaskan tembakan keras memaksimalkan umpan silang Arthur Boka dari sektor kanan pertahanan Korut. Pada menit 21, Pantai Gading menggandakan kedudukan melalui Ndri Romaric lewat sundulannya. Romaric berhasil mengoyak gawang Korut setelah berhasil memanfaatkan bola liar hasil tembakan Drogba yang membentur mistar. Selepas turun minum, Pantai Gading tetap tampil ngotot. Akan tetapi, pertahanan Korut terlalu rapat untuk ditembus. Pada menit ke-66, tembakan keras Yaya Toure diblok salah satu pemain belakang Korut. Begitu juga yang terjadi pada Salomon Kalou. Tembakan gelandang Chelsea itu dimentahkan oleh Myong-guk. Pantai Gading mampu menambah 1 gol lagi, yaitu pada menit 82 melalui sontekan pemain pengganti Salomon Kalou, menyambut umpan jauh Arthur Boka. Walau menang besar, Pantai Gading tetap tidak lolos.

Thursday, 24 June 2010

Koman Coulibaly Diistirahatkan FIFA

Wasit asal Mali, Koman Coulibaly diistirahatkan FIFA menyusul kontroversi sengit setelah memimpin laga Grup C antara Slovenia dan Amerika Serikat. Pada awal pertandingan, Coulibaly meng-kartukuning-kan Robbie Findley karena menilai striker Amerika Serikat itu melakukan handball. Dari tayang ulang, bola ternyata mengenai wajah Findley. Akibatnya, Findley tidak bisa bermain pada laga terakhir menghadapi Aljazair karena sanksi akumulasi kartu. Keputusan Coulibaly yang paling mengherankan adalah saat menganulir gol Maurice Edu pada pengujung pertandingan. Padahal, gol tersebut bakal membawa Amerika Serikat memenangi pertandingan atas Slovenia. Namun, pengistirahatan Coulibaly tidak berarti FIFA memulangkannya. Dalam sebuah pernyataan, komisi wasit FIFA belum menentukan jadwal pemulangan wasit sebelum babak gugur. Pada Piala Dunia 2006, begitu babak penyisihan grup selesai, FIFA langsung memulangkan sebagian wasit.

Pertarungan Pribadi Ghana vs Jerman

Laga Ghana vs Jerman ternyata menyisakan sebuah cerita unik. Adalah Duo Boateng, yakni Kevin-Prince Boateng dan Jerome Boateng yang melakukan perang saudara di laga pamungkas Grup D tersebut. Seperti diketahui, mereka merupakan turunan dari seorang ayah berkewarganegaraan Ghana namun berbeda ibu. Sang ibu dari kedua pemain ini sendiri adalah wanita asal Jerman. Walau bersaudara tiri, mereka membela negara yang berbeda. Kevin-Prince memilih membela Ghana, sementara Jerome membela Jerman. Apa yang menjadikan keduanya berpisah? Ternyata, Kevin-Prince lebih memilih Ghana karena ia paham betul peluang dirinya tampil sebagai tim inti di timnas Jerman sangat kecil. Oleh karena itu, ia berpaling ke Ghana dan mengikuti jejak sang ayah. Apalagi Kevin-Prince adalah orang yang harus bertanggungjawab atas cederanya Michael Ballack kala keduanya berjumpa di level klub, semakin mencorengkan namanya tersebut dari daratan Jerman. Sebaliknya, Jerome yang umurnya dua tahun dibawah Kevin-Prince, menetapkan keteguhannya sebagai warga negara Jerman mengikuti ibu tercintanya. Semakin spesial lagi karena kasus seperti ini adalah yang pertama terjadi sepanjang sejarah Piala Dunia dimana ada pemain bersaudara membela negara berbeda.

Hasil Grup F, Italia Menangis

Juara dunia 2006 harus melupakan mimpi mengulang kejayaan 4 tahun lalu, usai takluk dari Slovakia 2-3. Bertanding di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Slovakia berhasil membobol gawang Italia pada menit ke-25. Robert Vittek menjebol gawang Azzurri dan membawa timnya unggul 1-0. Skor ini bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, Marcelo Lippi memasukkan Andrea Pirlo menggantikan Riccardo Montolivo. Masuknya Pirlo memang membuat serangan Italia lebih tertata. Sayang, serangan yang dibangun belum mampu membuahkan gol. Sebaliknya pada menit ke-73, Vittek justru berhasil menjebol gawang Italia. Vittek mencetak gol kedua usai memanfaatkan umpan silang dari Marek Hamsik. Skor 2-0 untuk keunggulan Slovakia. Skor ini tak bertahan lama. Pada menit ke-81, Antinio Di Natale berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1. Di Natale berhasil memanfaatkan bola liar hasil tendangan Fabio Quagliarella yang gagal ditahan oleh kiper Jan Mucha. Quagliarella menjebol gawang Slovakia pada menit ke-85. Sayang hakim garis lebih dulu mengangkat bendera dan wasit Howard Webb menganulir gol tersebut. Pada menit ke-89 pendukung Italia kembali dipaksa gigit jari. Pasalnya, pemain Slovakia, Kamil Kopunek kembali menjebol gawang Italia dan merubah kedudukan menjadi 3-1. Quagliarella kembali memperkecil ketertinggalan Italia menjadi 2-3 setelah tendangan spekulasinya gagal dibendung oleh Mucha. Skor ini bertahan hingga laga usai.
Di Polokwane, Paraguay menguasai grup F dengan bermain seri 0-0 melawan Selandia Baru. Menghadapi Selandia Baru, Paraguay terus tampil menekan sejak menit awal. Namun, pada babak pertama kedua tim hanya bermain imbang 0-0. Memasuki babak kedua, Paraguay terus menciptakan peluang. Lewat Roque Santa Cruz terus berupaya untuk menciptakan gol. Namun, tekanan yang dilakukan Cruz pada menit ke-75 gagal merobek gawang Selandia Baru yang dikawal Mark Paston. Cruz yang sudah berhadap-hadapan dengan Paston gagal melesakkan bola ke gawang Selandia Baru. Sementara Selandia Baru mencoba keberuntungan di menit-menit akhir. Tapi peluang yang di dapat penyerang Shane Smeltz gagal membawa Selandia Baru ke babak selanjutnya setelah tandukan kepalanya hanya mengarah ke sisi kanan gawang Paraguay yang dijaga Justo Villar. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap bertahan 0-0.

Hasil Grup D, Jerman dan Ghana Lolos

Tim Panser Jerman berhasil lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan Ghana 1-0. Jerman juga menguasai grup D dan akan menghadapi Inggris di babak 16 besar. Pada pertandingan tersebut, Jerman dan Ghana langsung bermain atraktif sejak peluit babak pertama berbunyi. Jerman mendapat peluang mencetak gol di menit ke-26 setelah Mesut Oezil lepas dari jebakan offside dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Kingson. Sayang, sepakan Oezil bisa ditahan kaki Kingson. Pada menit ke-28, giliran Ghana menyerang. Asamoah Gyan sempat membuat Jerman ketar-ketir. Sundulan striker Rennes ke tiang jauh gagal dijangkau Manuel Neuer, namun Philipp Lahm berada di posisi yang tepat untuk menghalau bola. Tetap tidak ada gol hingga babak pertama usai. Di menit ke-60, Jerman berhasil unggul. Oezil berhasil menjebol gawang Kingson setelah melepaskan tendangan voli ke pojok atas gawang yang gagal dijangkau Kingson. Lantas, enam menit setelah gol Oezil, anak asuh Milovan Rajevac nyaris menyamakan kedudukan. Umpan backheel manis dari Gyan disambut tendangan Andre Ayew. Kembali, Lahm menyelamatkan gawang Jerman dari kebobolan dengan membelokkan tendangan Ayew. Skor 1-0 untuk Jerman bertahan hingga laga usai. Walau kalah, Ghana tetap lolos setelah unggul selisih gol dengan Australia.
Sementara di pertandingan lain, Australia menaklukkan Serbia 2-1, walaupun kemenangan ini tidak berarti apa-apa. Permainan saling serang dari Australia melawan Serbia langsung tersaji sejak menit pertama bergulir. Masing-masing kesebelasan memperoleh beberapa peluang emas di sepanjang babak pertama. Beberapa kali pergerakan Milos Krasic dan Nicola Zigic nyaris berbuah gol. Begitu juga dengan Australia, melalui pendobrak andalannya, Tim Cahill dan Josua Kennedy kerap membahayakan gawang yang dijaga Vladimir Stojkovic. Tapi sampai jeda turun minum kedua tim masih bermain dengan skor kacamata. Di awal paruh kedua, masing-masing pelatih masih mempertahankan komposisi pemainnya. Alhasil, sampai menit ke-60 permainan masih berjalan seimbang. Baru pada menit ke-69 skuad Pim Verbeek akhirnya mampu memecah kebuntuan. Tandukan Cahill mengubah kedudukan sementara menjadi 1-0. Berselang empat menit pemain yang masuk menggantikan Carl Valeri, Brett Holman sukses menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Menit ke-84 Marko Pantelic memperkecil ketinggalan timnya setelah tendangannya tidak mampu diantisipasi Mark Schwarzer. Pada menit-menit akhir sebelum laga bubar Serbia sebenarnya berpeluang besar lolos ke babak 16 besar seandainya wasit memberikan hadiah penalti setelah tangan salah satu pemain Australia terlihat menyentuh bola saat duel udara di dalam kotak berbahaya. Namun, keberuntungan sepertinya lebih berpihak kepada Ghana. Meski kalah dari Der Panser tim itu tetap berhak lolos dan terhindar dari Inggris yang sudah menunggu calon lawannya sebagai runner-up Grup C.

Hasil Grup C, AS Puncaki Klasemen

Amerika Serikat berhasil mengalahkan Aljazair 1-0 pada pertandingan terakhir mereka di fase penyisihan grup melawan Aljazair, di Stadion Loftus Versfeld. Kemenangan ini menghantarkan mereka sebagai juara Grup C. Berharap dapat meraih poin penuh untuk lolos ke babak selanjutnya, Amerika Serikat bermain dengan skema menyerang semenjak babak pertama. Berulang kali mereka menekan Aljazair. Tercatat, mereka menciptakan 11 tembakan kearah gawang dan empat diantaranya mengenai sasaran. Namun tidak baiknya penyelesaian di depan gawang Aljazair membuat mereka tidak bisa mencetak gol. Skor 0-0 bertahan hingga babak pertama usai. Amerika baru bisa menciptakan gol pada injury time (90+1) dan Landon Donovan-lah yang menjadi pahlawan sekaligus man of the match kali ini. Saat itu, Rais M'Bohli tidak bisa menangkap umpan mendatar dari Altidore dengan baik. Bola yang memantulpun langsung disambar Donovan dengan sepakan keras kearah gawang Aljazair yang berbuah gol bagi The Yanks. Kemenangan yang diraih Amerika kali ini mengantarkan mereka ke puncak klasemen Grup C menggusur Inggris yang juga menang 1-0 atas Slovenia pada jam yang sama. Walau kedua tim memiliki poin yang sama, Amerika lebih diunggulkan karena unggul produktivitas gol dari Inggris.
Inggris juga memastikan diri untuk lolos setelah menaklukkan Slovenia 1-0. Atas kemenangan ini, Three Lions berada di posisi kedua grup C. Inggris memiliki beberapa peluang sepanjang babak pertama, melalui Steven Gerrard dan Frank Lampard. Gol bagi Inggris akhirnya tercipta di menit ke-23. Umpan James Milner dari sisi kiri pertahanan Slovenia berhasil dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Jermain Defoe untuk membobol gawang Samir Handanovic. Sadar tertinggal, Slovenia mencoba keluar dari tekanan. Serangan balik cepat dengan skema bervariasi, dilakukan Milivoje Novakovic dkk. Namun, kokohnya benteng pertahanan Inggris yang dikawal Terry dkk., susah ditembus. Alhasil skor 1-0 buat Inggris bertahan hingga turun minum. Pada menit 57, Rooney mendapat peluang emas menggandakan gol. Setelah lepas dari perangkap offside, Rooney yang hanya berhadapan dengan Handanovic, melepaskan tendangan keras ke kanan gawang. Tapi, bola mampu dipatahkan Handanovic yang bermain gemilang pada laga itu. Meski bola sempat menyentuh tiang, namun usaha Rooney tak mengubah keadaan. Skor 1-0 untuk Inggris bertahan hingga akhir dan menjadi hasil positif bagi juara dunia 1966 ini, tetapi berarti sebaliknya untuk Slovenia, yang harus melupakan mimpi lolos ke babak 16 besar.

Hasil Grup B, Argentina Sempurna

Bermain buruk di babak kualifikasi tidak berarti membuat permainan Argentina memburuk. Buktinya, Albiceleste mampu meraih poin sempurna dari tiga pertandingan di grup B. Pada pertandingan terakhir, Argentina menaklukkan wakil Eropa, Yunani dengan skor 2-0. Pertandingan antara kedua tim berlangsung sengit dan terjadi tukar-menukar serangan. Akan tetapi, Argentina lebih menguasai pertandingan babak pertama. Hanya saja, hingga turun minum, skor tetap 0-0. Di babak kedua, Argentina lebih menguasai pertandingan, sementara Yunani hanya mengandalkan serangan balik dengan bertumpu kepada Giorgios Samaras. Petaka Yunani tiba di menit ke-78, setelah Martin Demichelis mengoyak gawang Alexandros Tzorvas. Pemain bertahan Bayern Muenchen ini membuka skor saat mendapat pantulan bola dari Diego Milito. Demichelis yang tinggal menghadap bola langsung menendang bola dengan keras dengan disaksikan Tzorvas. Tidak lama setelah gol tersebut terjadi, pelatih Diego Maradona memasukkan Martin Palermo. Keputusan ini sangat tepat. 10 menit setelah gol pertama, Palermo menjebol gawang Tzorvas, yang gagal mengantisipasi tendangan Lionel Messi. Skor 2-0 untuk Argentina bertahan hingga laga usai dan memastikan Argentina sebagai pemuncak grup B dan akan menghadapi Meksiko di babak 16 besar.
Di Durban, Korea Selatan mengikuti langkah Argentina ke babak 16 besar setelah menahan imbang Nigeria 2-2. Pada pertandingan, Tim Ginseng lebih menguasai permainan. Namun, gol pertama di laga ini justru dicetak Nigeria. Kalu Uche membuka skor untuk Tim Elang Super pada menit ke-12 setelah memanfaatkan umpan silang mendatar Chidi Odiah. Tapi di menit ke-38, Lee Jung-Soo menyamakan kedudukan memanfaatkan umpan dari Ki Sung-Yong. Park Chu-young membuat Korsel berbalik unggul lewat tendangan bebasnya yang mengarah ke pojok kiri gawang Vincent Enyeama pada menit ke-49. Skor kembali berubah pada menit ke-69. Ganjalan Kim Nam-il terhadap Chinedu Obasi membuat Nigeria mendapatkan penalti yang sukses dieksekusi Yakubu Aiyegbeni. Kedudukan 2-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit asal Portugal, Olegario Benquerenca.

Tuesday, 22 June 2010

Hasil Grup A, Uruguay dan Meksiko Lolos

Uruguay memastikan diri di babak knock-out setelah menaklukkan Meksiko 1-0. Dan meski kalah, Meksiko juga lolos mengikuti Uruguay di posisi kedua. Pada pertandingan tersebut, Meksiko menguasai pertandingan karena ingin segera memastikan diri. Sementara Uruguay lebih mengandalkan serangan balik untuk membuat serangan. Namun, tampil menekan bukan jaminan bagi El Tri untuk banyak menciptakan peluang, apalagi gol. Unggul penguasaan bola sebesar 63 persen, Meksiko hanya mampu menciptakan tiga percobaan dan satu diantaranya yang mengenai sasaran, namun membentur mistar Uruguay. Akan tetapi, Uruguay justru berhasil menciptakan gol lebih dulu. Luis Suarez berhasil mencetak gol melalui umpan lambung Diego Forlán dari sisi kanan kotak penalti dan disambut dengan sundulan oleh Suarez yang berdiri bebas di dalam kotak penalti Meksiko. Tertinggal 0-1, Meksiko berusaha meningkatkan tempo serangan mereka. Namun, usaha mereka selalu terbentur dengan kuatnya lini pertahanan Uruguay. Walau menciptakan enam usaha pada babak kedua, tidak ada satupun yang berbuah gol bagi Meksiko. Di sisi lain, Uruguay mampu menciptakan tujuh peluang dan empat diantaranya mengarah kegawang El Tri. Walau banyak peluang tercipta, kurang bagusnya penyelesaian akhir dari pemain Uruguay membuat mereka tidak mampu mencetak gol. Skor 0-1 untuk kemenangan Uruguay pun bertahan hingga akhir pertandingan.
Di Bloemfontein, Afrika Selatan meraih kemenangan atas Prancis, sekalipun gagal lolos ke babak kedua. Afsel dan Prancis bermain mati-matian untuk menjaga peluang lolos. Afsel yang cenderung tertekan justru berhasil mencetak gol melalui Bongani Khumalo memanfaatkan tendangan pojok Siphiwe Tshabalala. Berusaha mencetak gol balasan, Tim Ayam Jantan justru semakin terdesak karena di menit ke-25 Yoann Gourcuff diusir wasit lantaran melanggar MacBeth Sibaya. Tuan rumah kembali mencetak angka melalui kaki Katlego Mphela, pada menit 37. Berawal dari serangan di sektor kanan pertahanan Prancis, Tsepo Masilela memberikan umpan dan langsung disambut Mphela dengan sontekan terukur. Skor 2-0 untuk tuan rumah bertahan hinga turun minum. Di babak kedua, Raymond Domenech memasukkan Florent Malouda dan Thierry Henry menggantikan Andre-Pierre Gignac dan Djibril Cisse untuk menambah daya gedor di depan. Strategi ini membuahkan hasil. Tusukan Franck Ribery ke sisi kiri pertahanan Bafana-Bafana mampu merepotkan pertahanan Afsel dan umpan matang Ribery berhasil dikonversi Malouda menjadi gol. Walau terus menekan, Prancis tetap tidak bisa menghindari kekalahan 2-1.

Hasil Grup H, Chile Hampir Lolos

Chile hampir memastikan tempat di babak berikutnya setelah menaklukkan Swiss 1-0. Pada pertandingan itu, sebenarnya Chile dan Swiss menampilkan permainan yang baik. Namun, kemalangan menimpa Swiss di menit ke-37. Gelandang Valon Behrami mesti diusir wasit lantaran menyikut salah satu pemain Cili. Alhasil, Schweizer Nati mesti bermain dengan sepuluh orang hingga laga ini berakhir. Tercatat sembilan kartu kuning juga keluar dari saku wasit Khalil Al Ghamdi dari Arab Saudi. Secara permainan, Chile lebih menguasai pertandingan karena unggul jumlah pemain. Para armada La Roja sanggup melepaskan tendangan sebanyak 19 kali dan menguasai bola sebesar 69 % lebih banyak ketimbang Swiss. Akhirnya, pada menit ke-75, pendukung Cili di Stadion Nelson Mandela Bay, tempat partai tersebut digelar, bersorak kegirangan. Pasalnya, gelandang Mark Gonzalez mampu merobek gawang Swiss yang dikawal Diego Benaglio. Gonzalez mampu menyundul bola setelah mendapatkan umpan matang dari Esteban Paredes, yang sebelumnya mampu lolos dari jebakan offside para pemain Swiss. Skor 1-0 pun bertahan hingga laga bubar.
Di Ellis Park, Spanyol menghidupkan asa untuk lolos ke babak kedua dengan menundukkan Honduras dua gol tanpa balas. Tuntutan menang pada La Furia Roja ternyata menjadi cambuk untuk bermain bagus. Serangan bertubi-tubi dilancarkan ke gawang Noel Valladares. Serangan juara Eropa ini membuahkan hasil setelah di menit ke-17, David Villa berhasil mencetak gol pembuka. Aksi individual Villa di dalam kotak penalti tidak mampu dihambat bek-bek Honduras sehingga ia berhasil melepaskan tendangan dan tepat bersarang di gawang Noel Valladares. Di babak kedua Spanyol sama sekali tidak mengendurkan tempo serangan. Penguasaan permainan masih menjadi milik tim Matador. Pada menit ke-50 Villa kembali mencetak gol. Tendangan dari luar kotak penalti yang dilancarkan Villa bersarang tepat di gawang Honduras berawal dari operan Jesus Navas. Villa seharusnya bisa mencetak hattrick di pertandingan ini, namun sayang eksekusinya dari titik putih masih melebar di sebelah kanan gawang Los Catrachos. Skor 2-0 bertahn hingga laga usai dan Honduras memastikan diri untuk gagal ke babak selanjutnya, menyusul Kamerun dan Nigeria.

Monday, 21 June 2010

Hasil Grup G, Portugal Menang Besar

Portugal mencetak rekor kemenangan terbesar di Piala Dunia 2010 dengan menghancurkan Korea Utara. Tidak tanggung-tanggung, gawang Korut dibobol sampai tujuh kali! Pada pertandingan itupun, Portugal selalu menguasai pertandingan. Walau begitu, gol pertama baru terjadi di menit ke-30. Memanfaatkan umpan terobosan dari Tiago, Raul Meireles langsung menyonsong dan menyelesaikannya dengan sepakan mendatar ke arah sudut kanan jauh gawang Korut. Portugal pun unggul 1-0 dan bertahan hingga babak pertama usai. Pada babak kedua, Portugal meningkatkan tempo serangan mereka. Mereka bermain cepat memanfaatkan kedua sayap mereka sambil rajin melakukan umpan terobosan. Dan, taktik itupun berfungsi. Pada menit ke 53, Simao mencetak gol kedua bagi Portugal memanfaatkan umpan terobosan ke dalam kotak penalti oleh Raul Meireles. Tiga menit berselang, giliran Hugo Almeida mencatatkan namanya di papan skor. Almeida mencetak gol ketiga bagi Portugal memanfaatkan umpan lambung Fabio Coentrao dari sisi kiri gawang Korut. Tiga gol tampaknya tidak cukup bagi Portugal. Kini giliran Tiago mencetak gol keempat bagi Portugal memanfaatkan umpan mendatar dari Cristiano Ronaldo dari sisi kiri kotak penalti Korut. Seakan tidak puas, Portugal memperbesar keunggulan mereka menjadi 5-0. Kini giliran pemain pengganti Portugal, Liedson, mencetak gol pada menit 80 memanfaatkan umpan mendatar Fábio Coentrão yang gagal diantisipasi oleh Ri Kwang-Chon. Bosan hanya menyediakan umpan dan membahayakan gawang lawan, kini Ronaldo yang berusaha mencetak gol. Ia pun berhasil melakukannya pada menit 87. Bola yang dibawanya tidak bisa disapu bersih kiper Korut dan akhirnya meninggalkan Ronaldo, yang berhadapan dengan gawang tanpa penjagaan. Tanpa kesulitan, Ronaldo mencetak gol ke enam bagi Portugal. Portugal menyudahi pesta gol mereka pada menit ke 89 melalui gol yang diciptakan Tiago memanfaatkan umpan lambung dari Miguel Veloso dari sisi kiri kotak penalti gawang Korut. Tiago menciptakan gol keduanya pada pertandingan ini melalui sundulan matang.
Di Johannesburg, Brazil memastikan diri ke babak knock-out setelah menundukkan Pantai Gading dengan skor 3-1. Brazil sepertinya ingin memastikan tempat di babak berikutnya. Namun, gol Brazil baru terjadi di menit ke-25. Luis Fabiano mampu menaklukkan Boubacar Barry dengan tendangan keras, memanfaatkan umpan Kaka. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama selesai. Masuk 45 menit kedua, Brazil cenderung mendominasi pertandingan. Terbukti laga baru berjalan lima menit, Fabiano mampu menciptakan gol keduanya. Berawal dari umpan matang dari lini tengah, Fabiano melakukan aksi melewati tiga pemain belakang Brasil. Usai menguasai si kulit bundar, bomber Sevilla ini melepaskan tendangan keras ke sisi kiri gawang Pantai Gading. Brazil unggul 2-0. Elano melengkapi kemenangan pada menit 62. Berawal dari umpan datar Kaka di sisi kanan pertahanan Pantai Gading, Elano mencocor bola ke dalam gawang. Alhasil, kiper Pantai Gading Boubacar Barry, kembali memungut bola untuk yang ketiga kalinya dari dalam gawang. Skor berubah menjadi 3-0. Sementara itu, gol penghibur Pantai Gading dilesakkan Drogba pada menit 76 melalui tandukan. Gol itu tercipta melalui skema serangan balik cepat. Gervinho berlari, menusuk sisi kiri pertahanan Brazil dan mengumpan bola ke Yaya Toure. Berusaha mencari kawan, Toure memberikan umpan lambung ke jantung pertahanan Brazil dan segera disambar Drogba dengan sundulan terukur. Skor berubah menjadi 3-1 dan bertahan hingga laga usai.

Hasil Grup F, Paraguay Mantap Di Puncak

Paraguay berhasil menaklukkan Slovakia untuk memantapkan diri di puncak klasemen grup F dengan skor 2-0. Paraguay justru tampil agak tertekan karena serangan Slovakia yang bertubi-tubi di awal pertandingan dan hanya mengandalkan serangan balik. Walau begitu, justru Paraguay mampu mencetak gol pembuka melalui Enrique Vera, memanfaatkan umpan terobosan dari Lucas Barrios. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai. Di babak kedua, Slovakia terus mencoba menekan Paraguay. Bahkan mereka bisa menguasai pertandingan dengan perolehan ball-possession sebesar 52 persen. Namun, kondisi yang mereka hadapi masih sama seperti babak pertama. Ditambah lagi, mereka jarang berusaha untuk membuat peluang gol. Mereka baru banyak menciptakan peluang 10 menit menjelang akhir pertandingan, tapi tak satupun berbuah gol. Disisi lain, Paraguay malah mampu menambah keunggulan mereka pada menit 86. Berawal dari tendangan bebas ke kotak penalti yang diterima Paulo Da Silva, lalu di oper ke Cristian Riveros, langsung diselesaikan gelandang Sunderland itu dengan sepakan keras ke sisi kiri gawang Jan Mucha. Paraguay pun unggul 2-0 dan skor itu bertahan hingga akhir pertandingan.
Sementara itu, juara bertahan Italia berada di ujung tanduk setelah hanya meraih hasil imbang melawan Selandia Baru. Bahkan, Gli Azzurri sempat tertinggal terlebih dahulu lewat gol Shane Smeltz. Padahal, pertandingan baru berjalan tujuh menit. Smeltz mampu memaksimalkan peluang pertama yang didapat oleh Selandia Baru tersebut. Berawal dari tendangan bebas di sisi kiri lapangan, striker Tim Kiwi ini sukses menyambar bola dan membawa timnya unggul. Italia pun sontak terkejut dengan gol ini. Akhirnya, pada menit ke-27, Italia mampu menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti. Berawal dari pelanggaran bek Selandia Baru, Tommy Smith, atas Daniele De Rossi, wasit asal Guatemala, Carlos Batres, pun menunjuk titik putih. Vincenzo Iaquinta yang ditunjuk sebagai algojo, mampu merobek gawang skuad asuhan Ricki Herbert. Skor 1-1 bertahan sampai babak pertama usai. Demi meraih tiga angka dan menjawab keraguan pada timnya, skuad asuhan Marcello Lippi langsung menggebrak sejak babak kedua dimulai. Akan tetapi, Italia tidak mampu memperoleh kemenangan pertamanya di Piala Dunia 2010. Skor imbang bertahan hingga peluit panjang ditiupkan wasit.

Sunday, 20 June 2010

Hasil Grup E, Belanda Hampir Lolos

Belanda berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Jepang dan memudahkan langkah ke babak kedua. Pada pertandingan itu, babak pertama dikuasai Belanda. Mereka bahkan mencatat 80% penguasaan bola. Namun, karena pemain-pemain Jepang sangat disiplin dalam bertahan terutama di kotak penalti, membuat Belanda kesulitan mencipatakan gol bahkan sekedar peluang. Sebaliknya, walau tampil bertahan, Jepang tetap berbahaya dengan serangan-serangan balik cepat mereka. Bahkan mereka sempat membahayakan gawang Belanda sebanyak lima kali dan satu di antaranya mengarah ke gawang Maarten Stekelenburg. Namun, penyelesaian yang kurang sempurna membuat Jepang tidak bisa mencetak gol. Akhirnya, skor imbang 0-0 pun bertahan hingga babak pertama usai. Pada babak kedua, Belanda mencoba untuk meningkatkan tempo serangan mereka. Gol yang diharapkan Belanda akhirnya datang juga pada menit ke-53. Berawal dari sepak pojok, yang kemudian dihalau dengan sundulan oleh Marcus Tulio Tanaka, namun jatuh ke kaki Robin van Persie dan dioper ke belakang, langsung diselesaikan Wesley Sneijder dengan sepakan keras dari luar kotak penalti. Bola sempat membentur tangan kiper Jepang, Eiji Kawashima, namun sepakan Sneijder terlalu keras sehingga memantul masuk ke gawangnya sendiri. Unggul 1-0, Belanda tidak juga mengendurkan serangan mereka. Bertubi-tubi serangan mereka lancarkan. Namun, usaha Der Oranje untuk menambah keunggulan tidak juga berbuah hasil. Sebaliknya, Jepang sempat membahayakan gawang Belanda sebanyak empat kali. Tapi semua usaha jepang itu tidak berbuah gol. Skor 1-0 untuk kemenangan Belanda bertahan sampai akhir pertandingan.
Di Pretoria, Denmark berhasil mengalahkan Kamerun dengan skor 2-1. Pertandingan berjalan seru dan saling menyerang. Kedua tim bermain terbuka dan saling serang sejak pertandingan dimulai. Permainan atraktif diperlihatkan kedua negara dari benua berbeda ini. Sejumlah peluang diciptakan kedua tim di sepanjang pertandingan. Pada menit kesepuluh, Striker Kamerun, Samuel Eto'o, berhasil memecahkan suasana di Stadion Loftus Versfeld setelah ia sukses mengoyakkan jala gawang Thomas Sorensen. Gol pertama Kamerun ini diawali oleh kesalahan bek Denmark Poulsen yang gagal menguasai bola sehingga berhasil dirampas oleh Achille Emana. Emana kemudian mengirim umpan silang rendah ke tengah kotak penalti Denmark dan disambut oleh Eto'o yang tidak ragu memanfaatkan peluang untuk membawa timnya unggul. Gol Eto'o ini merupakan gol pertama Kamerun di putaran final Piala Dunia ini. Setelah berhasil unggul, Kamerun tampil semakin percaya diri. Beberapa kali Emana mengancam gawang Sorensen, namun tendangan pemain Real Betis ini masih belum mampu menambah keunggulan bagi Kamerun. Namun, kepercayaan diri pemain Kamerun harus dibayar mahal. Menit ke-33, Rommedahl yang berlari di sisi kanan berhasil lolos dari jebakan offside dan menerima umpan panjang dari Simon Kjaer. Rommedahl segera mengirim umpan silang menyusur tanah yang disambut dengan sontekan Niklas Bendtner hingga menembus gawang Hamidou. Pemain Arsenal itu sukses menyamakan kedudukan dengan tipe mencetak gol yang sering ia lakukan saat bermain di klub London Utara itu. Ketika babak kedua bergulir, Kamerun tidak mengendurkan serangan-serangannya. Bahkan pertandingan ini bisa dikatakan hampir didominasi oleh permainan para pemain Kamerun. Namun sayang, Eto'o, Emana, dan Pierre Webo gagal memaksimalkan beberapa peluang yang mereka dapatkan. Sebaliknya, Denmark kembali meledakkan gawang Hamidou di menit ke-61 melalui kaki Rommedahl. Pemain Ajax yang sedang dipinjam oleh NEC Nijmegen ini kembali memperlihatkan deteminasinya dengan berlari di sisi kanan lapangan dan menerima umpan terobosan panjang dari tengah lapangan yang dilepaskan oleh Bendtner. Rommedahl sukses mengecoh satu pemain bertahan Kamerun dan melepaskan tendangan kaki kiri ke arah tiang dalam sebelah kanan gawang Hamidou.

Hasil Grup D, Ghana Pimpin Klasemen

Ghana untuk sementara memimpin klasemen grup D setelah menahan imbang Australia. Pada pertandingan itu, Australia harus bermain dengan 10 orang setelah di menit ke-25, Harry Kewell mendapat kartu merah setelah ia menahan bola di depan gawang untuk menghindari gol Ghana. Walaupun sebenarnya, skuad asuhan Pim Verbeek tersebut mampu unggul terlebih dahulu pada laga yang digelar di Royal Bafokeng ini. Pada menit ke-11, gelandang Socceroos, Brett Holman mampu menyambar bola yang tidak dapat ditangkap secara sempurna oleh kiper Ghana, Richard Kingson. Gol ini berawal dari tendangan bebas yang dilakukan oleh Mark Bresciano. Keunggulan ini hanya bertahan 14 menit, setelah Kewell menerima kartu merah. Asanoah Gyan yang dipercaya menjadi eksekutor penalti, mampu menyelesaikan tugas dengan baik Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.
Sementara itu, Jerman ditundukkan Serbia dengan skor tipis 0-1. Kartu merah juga harus diberikan wasit pada penyerang Panser, Miroslav Klose setelah menerima 2 kartu kuning. Kaget karena salah satu rekannya mendapat kartu merah, tim Jerman lengah akan serangan balik cepat Serbia. Satu menit berselang, tepatnya menit ke 38, Milan Jovanovic mencetak gol penentu kemenangan Bagi Serbia. Gol itu tercipta memanfaatkan umpan sundulan dari Nikola Zigic menyambut umpan lambung dari Milos Krasic kedalam kotak penalti. Skor 0-1 pun bertahan hingga akhir babak pertama. Sebenarnya, Jerman memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan pada menit 60. Saat itu, Jerman dihadiahi sepakan penalti karena Nemanja Vidic melakukan handball di dalam kotak penalti saat mencoba mengatasi umpan lambung dari salah satu pemain Tim Panser. Namun, Lukas Podolski, yang menjadi eksekutor sepakan penalti, gagal mencetak gol. Sepakan lambatnya dapat diatasi kiper Serbia, Vladimir Stojkovic. Skor tetap bertahan sampai laga usai.

Saturday, 19 June 2010

Hasil Grup C, Inggris Tertahan

Inggris berada dalam keadaan sulit sekarang. Bagaimana tidak? Pasukan Fabio Capello kembali ditahan seri, kali ini oleh wakil Afrika, Aljazair dengan skor kacamata. Kekurangan Inggris sudah tampak sejak awal. Aljazair menampilkan tempo permainan yang cepat dengan serangan-serangan yang mampu mengimbangi permainan skuad Three Lions. Sejumlah peluang yang diawali dengan serangan-serangan cepat dilakukan oleh Gerrard dkk. Namun, umpan terakhir atau penyelesaian yang mereka lakukan selalu kandas di area pertahanan Aljazair. Penampilan kiper Aljazair, Rais Ouheb Mbolhi, mampu membuat Steven Gerrard, Frank Lampard, dan Wayne Rooney tampak frustrasi dengan peluang yang mereke dapatkan. Tumpulnya striker Emile Heskey juga menjadi masalah besar bagi Inggris. Berulang kali ia menguasai bola, namun selalu kandas oleh tekanan dari para pemain Aljazair, hingga akhirnya Capello memutuskan menariknya keluar dan menggantinya dengan Jermain Defoe. Defoe, Rooney, dan Peter Crouch juga gagal mempersembahkan gol bagi negaranya. Akhirnya, skor 0-0 bertahan hingga laga usai.
Sementara di Johannesburg, hasil imbang juga terjadi antara Slovenia dan AS. Pada awalnya, pertandingan yang dipimpin wasit Koman Coulibaly, asal Mali, ini berlangsung dalam tempo yang lambat. Kedua tim tidak menampilkan permainan yang ngotot. Seolah-olah kedua tim menemui jalan buntu dalam hal menyerang pertahanan lawan. Terbukti, selama babak pertama hanya ada tiga peluang yang benar-benar membahayakan gawang dari kedua tim. Akan tetapi, kebuntuan dapat dipecahkan kala gelandang Slovenia, Valter Birsa, mampu merobek gawang Tim Howard pada menit ke-13. Lewat sebuah tendangan dari jarak 25 meter, Birsa berhasil mengarahkan bola ke sisi kiri gawang Amerika Serikat. Bahkan, Robert Koren cs. mampu memperbesar keunggulan pada menit ke-42. Sebuah serangan balik yang cepat dapat dituntaskan oleh striker Zlatan Ljubijankic. Skor 2-0 bertahan hingga babak pertama usai. Nampaknya, anak-anak asuhan Matjaz Kek akan memperoleh tiga poin dari laga ini. Akan tetapi, Landon Donovan memberikan Amerika Serikat secercah harapan saat babak kedua baru berjalan tiga menit. Donovan sukses merobek gawang Slovenia yang dikawal Samir Handanovic. Striker LA Galaxy tersebut menggiring bola melalui sisi kiri lapangan dan melepaskan tendangan keras di depan mulut gawang Slovenia. Mimpi skuad asuhan Matjaz Kek untuk meraup tiga poin kandas saat Michael Bradley berhasil mencetak gol di menit ke-82. Gelandang yang juga anak dari pelatih Amerika Serikat tersebut mampu memanfaatkan kelengahan pemain bertahan Slovenia. Bradley mampu menyelesaikan umpan dari Jozy Altidore. Bahkan, anak asuhan Bob Bradley sempat menggetarkan jala gawang Handanovic. Namun, wasit menganulirnya lantaran salah satu pemain Amerika Serikat telah melakukan pelanggaran. Skor 2-2 pun berakhir hingga peluit panjang dibunyikan.

Friday, 18 June 2010

Hasil Grup B, Hattrick Higuain

Gonzalo Higuain mencetak rekor di Piala Dunia kali ini. Ia berhasil mencetak hattrick pertama di Afrika Selatan 2010. Ia membuatnya saat Tango berhadapan dengan Korea Selatan, yang berkesudahan 4-1. Pada pertandingan itu, tidak disiplinnya lini pertahanan Korsel membuat Argentina dapat segera mencetak gol. Pada menit ke 16, tendangan bebas Lionel Messi dari sisi kiri gawang Korsel, secara tidak sengaja membentur lutut Park Chu-Young dan membuahkan gol pertama bagi Albiceleste. Tak ingin hanya unggul tipis, Argentina terus meningkatkan serangan mereka ke kubu Korsel. Tak lama berselang, Argentina pun berhasil menggandakan keunggulan mereka. Berawal dari umpan terobosan Maxi Rodríguez ke dalam kotak penalti Korsel, disambut sundulan Nicolas Burdisso ke arah Gonzalo Higuaín, langsung diselesaikan striker Real Madrid itu dengan sundulan ke arah sudut kanan gawang Jung Sung-Ryong pada menit ke 33. Unggul 2-0, membuat Argentina sedikit lengah pada menit-menit akhir babak kedua. Bola yang berusaha dihalau oleh Martin Demichelis langsung disambar oleh Lee Chung-Yong. Diapun lolos dan langsung berhadapan satu lawan satu dengan Sergio Romero. Tanpa kesulitan Chung-Yong mencetak gol bagi Korsel. Babak pertamapun diakhiri dengan skor 2-1. Walau sudah unggul 2-1, Argentina tidak juga mengendurkan serangan mereka pada babak kedua. Mereka tampaknya ingin mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang Korsel pada laga ini. Usaha itupun tak sia-sia. Lagi-lagi Higuain menambah perbendaharaan golnya sekaligus timnas Argentina pada menit ke 76. Berawal tendangan Messi dari sudut sempit yang membentur tiang gawang Korsel dan bergulir ke arah Higuain, langsung di tendang ke gawang oleh striker berusia 22 tahun itu. Sekali lagi Messi menjadi awal gol keempat bagi Albiceleste. Berawal dari umpannya ke arah Sergio Aguero, diteruskan dengan umpan lambung, langsung diselesaikan dengan sundulan kepala oleh Higuain pada menit ke 80. Skor 4-1 untuk kemenangan Argentina pun bertahan sampai akhir pertandingan. Sementara di Bloemfontein, Yunani meraih kemenangan krusial melawan Nigeria. Yunani menaklukkan wakil Afrika itu dengan skor tipis 2-1. Laga yang dipimpin oleh wasit asal Kolombia, Oscar Ruiz, tersebut berlangsung dengan sengit. Baik Nigeria maupun Yunani ingin meraih poin maksimal. Sejak peluit ditiupka kedua tim sudah mengambil inisiatif penyerangan. Namun, gawang kiper Yunani, Alexandros Tzorvas, mesti kebobolan lebih dulu pada menit ke-16. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan Sokratis Papastathopoulos, Kalu Uche mampu mengeksekusi tendangan bebas dari jarak 35 meter. Bola pun meluncur deras ke sisi kiri gawang Yunani. Gol ini merupakan gol pertama di Piala Dunia 2010 yang merupakan hasil dari tendangan bebas langsung. Bencana bagi tim nasional Nigeria datang pada menit ke-33, saat gelandang Sani Kaita melakukan pelanggaran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Kaita menendang kaki dari Vassilas Torosidis. Padahal, saat itu, bola sudah meniggalkan lapangan permainan. Alhasil, wasit mengeluarkan kartu merah dan Nigeria pun bermain dengan sepuluh orang di sisa pertandingan ini. Keunggulan jumlah pemain benar-benar dimanfaatkan Yunani. Pelatih Otto Rehhagel langsung memasukkan Georgios Samaras demi menambah daya gedor juara Eropa 2004 tersebut. Hasilnya, gawang Nigeria yang dikawal Vincent Enyeama mesti kebobolan di menit ke-44. Striker Dimitrios Salpingidis mampu menyamakan kedudukan lewat sebuah tendangan keras. Bola sempat mengenai salah satu pemain bertahan Nigeria sebelum masuk ke gawang Vincent Enyeama. Skor 1-1 pun bertahan hingga babak pertama usai. Gol kemenangan Yunani datang pada menit ke-71 lewat kaki Torosidis. Bola tendangan dari pemain tengah Yunani gagal ditangkap secara sempurna oleh Enyeama. Torosidis pun menyambar bola dan masuk ke gawang Tim Elang Super. Skor 2-1 untuk keunggulan Georgios Samaras dkk. pun bertahan hingga pertandingan ini selesai.

Hasil Grup A, Uruguay Menang Telak

Wakil CONMEBOL Uruguay mencatat kemenangan meyakinkan atas tuan rumah Afrika Selatan. Tak tanggung-tanggung, tiga gol dicetak dalam pertandingan itu. Diego Forlan menjadi bintang dengan dua golnya. Pada babak pertama, kedua tim bergantian melakukan serangan. Peluang pertama yang didapat Uruguay adalah ketika Luis Suarez melakukan passing satu-dua dengan Forlan di dalam kotak penalti Afrika Selatan. Namun, bola hasil tendangan kaki kirinya tidak menemui sasaran. Afrika Selatan pun mampu membalas lewat tendangan keras yang dilesakkan Siphiwe Tshabalala. Namun, bola masih melayang di atas mistar gawang Uruguay. Gol baru tercipta saat laga memasuki menit ke-24. striker Uruguay, Diego Forlan, mampu melepaskan tendangan keras ke gawang Afrika Selatan yang dikawal Itumeleng Khune. Bola pun bersarang di kanan gawang Bafana-Bafana setelah sebelumnya mengenai salah satu pemain Afrika Selatan. Skor 1-0 untuk Uruguay. Petaka datang bagi Afrika Selatan di menit ke-79, saat kiper Khune, melanggar Luiz Suarez di kotak penalti. Alhasil, wasit asal Swiss, Massimo Busacca, menunjuk titik penalti. Selain itu, wasit pun memberikan kartu merah kepada Khune. Diego Forlan sukses mengeksekusi penalti tersebut dan membawa Albiceleste unggul dua gol atas Afrika Selatan. Gol itu adalah gol ke-26 Forlan untuk Uruguay. Alih-alih menyamakan kedudukan, Afrika Selatan malah kebobolan. Padahal, pertandingan tinggal satu menit lagi. Adalah gelandang Alvaro Pereira yang membuat pendukung tim tuan rumah terdiam. Lewat sebuah umpan matang dari sisi kiri, Pereira sukses menanduk bola ke dalam gawang Bafana-Bafana. Skor 3-0 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Sementara di Peter Mokaba Stadium, Meksiko juga mengalahkan Prancis 2-0. Kedua tim yang sama-sama mengincar kemenangan di laga kedua ini, setelah pada pertandingan pertama sama-sama hanya mampu meraih satu poin, bermain saling menyerang sepanjang pertandingan. Mimpi buruk Prancis dimulai saat babak kedua bergulir. Javier Hernandez berhasil lolos dari jebakan offside di menit ke-64, berlari sendirian hingga depan gawang Prancis dan sukses mengecoh Lloris sebelum akhirnya mengubah kedudukan menjadi 1-0 bagi keunggulan Meksiko. Tertinggal satu angka, Prancis berusaha bangkit dan tetap mengincar angka. Namun nasib berkata lain, Eric Abidal terpaksa mengganjal Pablo Barrera di kotak terlarang pada menit 78 setelah pemain Meksiko itu berhasil melewatinya. Wasit pun menunjuk titik putih dan Cuauhtemoc Blanco berhasil mengeksekusi penalti dengan baik. Kemenangan Meksiko bertahan hingga laga usai.

Thursday, 17 June 2010

Hasil Grup H, Kejutan Swiss

Juara Eropa Spanyol harus menerima kenyataan pahit setelah ditaklukkan Swiss dengan skor tipis 1-0 di Stadion Moses Mabhiba, Durban. Skuad Vicente Del Bosque yang mendominasi permainan sejak menit pertama itu tidak sanggup menjebol gawang Swiss. Kombinasi Andres Iniesta, David Silva, dan David Villa di lini depan kerap mengancam gawang Swiss yang dikawal Diego Benaglio, namun sayang semua usaha mentah sampai jeda turun minum. Di babak kedua malapetaka menerjang gawang Iker Casillas. Serangan balik yang menjadi satu-satunya cara membalas dominasi tim Matador justru berjalan lebih efektif. Berawal dari penetrasi Eren Derdiyok, Casillas langsung maju menerjang Derdiyok. Kaki Derdiyok yang melayang karena ditahan Casillas mengenai pelipis kanan Gerard Pique yang langsung terjatuh dan menimpa bola yang akhirnya berhenti tepat di depan gawang La Furia Roja. Gelson Fernandes yang melihat peluang gol tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung mendorong bola ke gawang disaksikan oleh Pique dan Casillas. Villa cs. yang tertinggal 0-1 langsung menaikkan tempo serangan. Tembakan bertubi-tubi seakan tidak pernah berhenti menghantui gawang Schweizer Nati. Namun, berkat disiplinnya barisan pertahanan Swiss menjadikan semua peluang Spanyol berakhir sia-sia sampai wasit meniupkan peluit panjang di paruh kedua.
Sementara di, Mbombela Stadium, Cili meraih kemenangan guna memelihara kesempatan lolos ke babak kedua. Cili menaklukkan wakil CONCACAF, Honduras juga dengan skor 1-0. Cili amat menguasai jalannya pertandingan. Pada menit ke-34, orge Valdivia mengirim umpan terobosan kepada Mauricio Isla. Nama terakhir kemudian melepas umpan tarik mendatar yang sempat disapu bek Honduras sebelum mengenai badan Jean Beausejour dan masuk ke gawang Noel Valladares. Alexis Sanchez nyaris menggandakan keunggulan Cili pada menit ke-61. Menerima umpan Mati Fernandez, Sanchez menggiring bola untuk menghindari hadangan pemain Honduras. Ia kemudian melepaskan tembakan menyilang yang masih melenceng dari gawang Valladares. Skor 1-0 bertahan untuk Cili hingga akhir pertandingan.

Wednesday, 16 June 2010

Hasil Grup G, Brazil Pimpin Klasemen

Juara dunia 2002 Brazil berhasil memimpin klasemen grup G setelah menaklukkan Korea Utara dengan skor tipis 2-1. Sementara itu, Portugal harus berbagi angka dengan Pantai Gading dengan skor 0-0. Walau menguasai jalan pertandingan, bukan jaminan bagi Brasil bisa unggul dengan cepat. Ketat dan disiplinnya lini pertahanan Korut membuat Robinho dkk. kesulitan mencetak gol. Apalagi, Brasil tampaknya kurang kreatif dalam melakukan serangan. Mereka sangat jarang membawa bola ke dalam kotak penalti dan lebih sering melakukan tendangan-tendangan spekulasi dari luar kotak penalti. Di babak kedua, Brasil mencoba untuk lebih menekan Korut. Beberapa peluangpun terjadi. Brasil baru bisa unggul pada menit ke 55. Gol pertama Brasil itu dicetak Maicon dari bermain kian lepas. Buntutnya, Brasil berhasil menggandakan keunggulan mereka pada menit ke 72 melalui gol dari Elano. Gol itu dicetak Elano memanfaat umpan terobosan dari Robinho. Sebaliknya, walau kalah, Korut tidak pulang dengan kepala tertunduk. Secara mengejutkan, mereka bisa mencuri satu gol dari tim sekelas Brasil pada menit-menit akhir pertandingan. Gol itu dicetak Ji Yun-Nam pada menit ke 88 memanfaatkan sundulan Jong Tae-Se kedalam kotak penalti Brasil.
Sementara di Port Elizabeth, Portugal ditahan seri tanpa gol oleh Pantai Gading. Laga bisa dikatakan berjalan imbang sejak menit pertama hingga peluit panjang dibunyikan wasit. Tidak banyak momen-momen berbahaya yang tercipta. Hanya ada satu peluang yang nyaris berbuah gol, yakni saat tendangan jarak jauh Cristiano Ronaldo menerpa mistar gawang Boubacar Barry. Skor 0-0 menjadi hasil akhir laga. Masuknya Didier Drogba di menit ke-66 juga gagal membantu Pantai Gading mencetak gol. The Elephants tampak puas dengan satu angka dari Portugal. Laga berikutnya Pantai Gading bakal menghadapi Brasil. Sementara Portugal bakal meladeni Korea Utara satu hari sesudahnya.

Tuesday, 15 June 2010

Hasil Grup F, Dobel 1-1

Juara dunia Italia gagal meraih kemenangan setelah ditahan Paraguay 1-1. Pada babak pertama, sebenarnya, Italia mampu mendominasi permainan. Terbukti, pada menit ke-10, gelandang Italia, Ricardo Montolivo, sudah mendapatkan peluang emas lewat tendangan langsung ke gawang Paraguay. Akan tetapi, La Nazionale justru tertinggal lebih dulu. Bek tengah Paraguay, Antolin Alcaraz, mampu merobek gawang Italia yang dijaga oleh Gianluigi Buffon. Berawal dari tendangan bebas, Alcaraz mampu menanduk bola dan mengarahkan bola ke sisi kanan gawang Italia pada menit ke-39. Skor 1-0 pun bertahan hingga turun minum. Anak-anak asuh Marcello Lippi terhindar dari kekalahan saat Daniele De Rossi berhasil mencetak gol pada menit ke-63. Lewat sebuah tendangan pojok yang dieksekusi oleh Simone Pepe, gelandang AS Roma tersebut sukses mengarahkan bola ke gawang Paraguay yang sudah ditinggal oleh kipernya, Justo Villar. Akhirnya, skor 1-1 pun berakhir hingga wasit asal Meksiko, Benito Archundia, meniup peluit panjang.
Sementara itu, hasil serupa juga terjadi pada pertandingan Slovakia vs Selandia Baru. Slovakia awalnya memimpin lewat tandukan Robert Vittek pada menit ke-50. Sebuah serangan dari sayap kanan Slovakia dimanfaatkan oleh Vladimir Weiss dengan umpan matang dan disundul dengan sempurna oleh Vittek. Kemenangan Slovakia yang sudah di depan mata akhirnya sirna setelah pada detik-detik terakhir sebuah umpan dari Shane Smeltz diselesaikan dengan baik oleh Winston Reid dengan sundulan akurat yang menaklukkan kiper Slovakia, Jan Mucha. Reid langsung merayakan selebrasi dengan membuka bajunya dan mengakibatkannya mendapat kartu kuning. Tidak lama setelah gol terjadi, wasit langsung meniup peluit tanda pertandingan berakhir.

5 Kiper Pembuat Blunder Inggris

Kesalahan Robert Green dalam mengantisipasi tendangan Clint Dempsey bukanlah yang pertama bagi Inggris. Green adalah kiper kelima yang pernah melakukan kesalahan fatal yang mengakibatkan kekalahan Inggris. Berikut mereka semua.
  • David Seaman
Inggris vs Brasil, Perempat Final Piala Dunia 2002, 21 Juni 2002

Ronaldinho mengambil tendangan bebas di sisi kanan lapangan. Letaknya kurang lebih dua meter dari garis sisi lapangan. Semua pemain, termasuk Seaman, berpikir pemain Brasil itu akan melepaskan tendangan ke area penalti untuk disambut oleh rekan-rekannya yang berkumpul di depan gawang Inggris. Namun, Ronaldinho berpikir lain. Ia melepaskan bola langsung ke arah gawang dengan pola bola yang menggunung, sehingga bola melewati kepala Seaman dan jatuh tepat di sudut kiri atas gawang Seaman. Gol Ronaldinho itu menjadi penentu kemenangan 2-1 bagi tim Samba.

  • David James
Austria vs Inggris, Kualifikasi Piala Dunia 2006, 4 September 2004.

Tendangan jarak jauh pemain Austria, Andreas Ivanschitz terlihat mudah dihalau oleh James seperti biasanya, tetapi sang kiper membiarkan bola menggeliat di bawah tubuhnya dan masuk ke dalam gawang. Akibatnya, salah satu media di Inggris menggambarkan James sebagai keledai di halaman depan terbitannya.

  • Paul Robinson
Kroasia vs Inggris, Kualifikasi Piala Eropa 2008, 11 Oktober 2006

Three Lions bertandang ke Zagreb dan membutuhkan kemenangan. Pada saat tertinggal 0-1 melalui sundulan Eduardo, Gary Neville dengan santai melakukan backpass kepada Robinson. Sang kiper yang hendak menendang bola ke depan gagal melakukannya. Hasilnya, bola meluncur pelan ke dalam gawang Inggris dan melengkapi kekalahan mereka menjadi 0-2.

  • Scott Carson
Inggris vs Kroasia, Kualifikasi Piala Eropa 2008, 21 November 2007

Manajer Inggris, Steve McClaren membuat keputusan mendadak dengan menggantikan Robinson dengan kiper debutan, Scott Carson. Ini merupakan pertandingan penting bagi Inggris untuk lolos ke putaran Piala Eropa 2008. Namun hanya delapan menit pertandingan berlangsung, Carson melakukan kesalahan fatal. Tendangan jarak jauh Niko Kranjcar melompat di sarung tangan Carson dan masuk ke dalam gawang. Setelah itu Carson kembali kebobolan dua gol meskipun Inggris berhasil mencetak dua angka. Inggris kalah 2-3 dan gagal lolos ke Austria-Swiss.

  • Robert Green
Inggris vs Amerika Serikat, Piala Dunia 2010, 12 Juni 2010

Pada pertandingan perdana Inggris di Piala Dunia 2010 ini mereka melakukan awal yang baik dengan gol yang dicetak Gerrard di menit keempat. Namun, menjelang turun minum tendangan spekulasi pemain Fulham, Clint Dempsey dari luar kotak penalti gagal ditangkap dengan baik oleh Green. Bola yang mengarah ke tangan kiper West Ham United ini berubah arah saat ditangkap dan masuk ke dalam gawang Green. Inggris akhirnya gagal meraih kemenangan di partai perdana mereka di Afrika Selatan.

Grup E, Belanda dan Jepang Positif

Bermain di Stadion Soccer City, Johannesburg, Belanda sukses melewati hadangan pertamanya dengan unggul 2-0 atas Denmark. Sebelum Dirk Kuyt memastikan kemenangan tim Oranye, gol bunuh diri lebih dulu mewarnai jalannya laga. Laga di babak pertama berlangsung tanpa gol. Permainan alot tampak pada 45 menit pertama. Secara mengejutkan tim yang ditangani Bert Van Marwijk mendapat perlawanan tangguh dari Nicklas Bendtner cs. sampai istirahat turun minum. Baru satu menit babak kedua bergulir kesalahan fatal dilakukan pemain bertahan Denmark. Bermaksud untuk membuang umpan silang Van Persie, sundulan Simon Poulsen justru mengarah dan masuk ke gawang sendiri. Dengan begitu Belanda unggul sementara 1-0. Pasca tejadinya gol pertama, Holland yang dimotori Wesley Sneijder semakin dominan. Apalagi setelah Nicklas Bendtner ditarik keluar lapangan oleh Olsen, ancaman-ancaman di mulut gawang Thomas Sorensen karap terjadi. Puncaknya terjadi pada menit ke-85. Pemain pengganti, Eljero Elia mendapatkan kesempatan emas untuk menambah gol. Namun, usahanya itu masih membentur tiang gawang. Tampaknya, peluang belum berakhir sampai di situ. Kuyt yang menyusup dari belakang langsung menyerobot bola yang memantul. Akhirnya, skor 1-0 berubah bertambah menjadi 2-0 untuk Belanda.
Sementara di Free State Stadium, Jepang berhasil mengalahkan Kamerun dengan skor tipis 1-0. Tidak banyak peluang terjadi di babak pertama. Namun, di antara sedikit peluang, gol berhasil tercipta. Adalah Keisuke Honda yang mencetak gol. Gelandang CSKA Moskow ini membobol gawang Kamerun pada menit ke-38. Ia membobol gawang Kamerun dari jarak dekat setelah menerima crossing Daisuke Matsui yang lolos dari antisipasi barisan pertahanan Kamerun. Di babak kedua, serangan-serangan Kamerun jauh lebih membahayakan Jepang. Hanya tiga menit setelah jeda, aksi gemilang Samuel Eto'o di sisi kanan lapangan gagal dilanjutkan Chopo-Moting menjadi gol. Jepang kembali menciptakan peluang yang hampir berbuah gol. Pada menit ke-83, tendangan jarak jauh Makoto Hasebe ditepis kiper Suleymanou Hamidou. Bola muntah disambar Shinji Okazaki, namun hanya menghantam tiang. Kamerun gencar menyerang hingga laga usai, namun mereka gagal mencetak gol. Salah satu kesempatan paling gemilang diperoleh Stephane M'bia pada menit 87. Sayang, tendangan keras jarak jauh pemain Marseille itu hanya menerpa tiang.

Monday, 14 June 2010

Grup D, Jerman Libas Australia

Tim Panser Jerman berhasil menaklukkan Australia pada pertandingan pertama. Tak tanggung-tanggung, Socceroos dilibas dengan 4 gol tanpa balas. Walau agak terkejut oleh penampilan Australia di tiga menit awal, tanpa masalah Jerman langsung bisa menguasai jalannya pertandingan setelahnya. Tanpa masalah yang berarti, Tim Panser pun bisa unggul lebih dahulu atas Australia. Tepatnya pada menit kedelapan, Lukas Podolski mencetak Gol pertama bagi Jerman dengan sepakan kerasnya meneruskan umpan Thomas Mueller. Tak lama berselang, tepatnya pada menit 26, Miroslav Klose menggandakan keunggulan Jerman. Memanfaatkan umpan lambung Philipp Lahm, Klose menyelesaikannya dengan sundulan kepalanya. Pada babak kedua, Jerman semakin diuntungkan setelah salah satu pemain Australia, Tim Cahill, dikartu merah pada menit 56. Tak tanggung-tanggung, Jerman mencetak dua gol setelahnya. Gol ketiga Jerman dicetak oleh Mueller pada menit 68. Gelandang berusia 20 tahun itu berhasil mengecoh lini pertahanan Socceroos dan mencetak gol melalui sepakan keras ke arah sisi kiri jauh gawang Mark Schwarzer. Dua menit berselang, Cacau yang masuk menggantikan Klose, menutup pesta gol Jerman pada menit 70. Gol keempat Jerman itu diciptakan Cacau memanfaatkan umpan silang mendatar dari Mesut Ozil di dalam kotak penalti Australia.
Sementara di pertandingan lain, Ghana menaklukkan Serbia lewat tendangan penalti Asamoah Gyan. Di babak pertama, pertandingan berjalan pada tempo yang sedang. Kedua tim bisa dikatakan sama kuat dalam penguasaan bola maupun penciptaan peluang. Kesempatan mencetak gol di 45 menit pertama terbilang minim. Hanya ada sebuah tembakan ke gawang selama 45 menit laga, yakni saat tendangan jarak jauh Dejan Stankovic pada menit ke-39 masih dapat dimentahkan kiper Ghana, Richard Kingson. Sementara itu, tendangan bebas bek kiri Serbia, Aleksandar Koralov meluncur tipis di atas pojok gawang Kingson. Hingga turun minum skor bertahan 0-0. Menit ke-74 terjadi peristiwa yang merubah jalannya laga. Bek Serbia, Aleksandar Lukovic, diusir wasit lantaran mendapat kartu kuning kedua usai menahan laju lari pemain Ghana. Gol akhirnya tercipta pada menit ke-84. Berawal dari handball Zdravko Kuzmanovic di kotak penalti Serbia, wasit menunjuk titik putih. Hukuman dua belas pas dieksekusi sempurna oleh Gyan, 1-0 untuk The Black Star.

Grup C, Inggris Ditahan Amerika Serikat

Favorit juara Inggris harus merelakan kemenangan atas Amerika Serikat karena blunder kiper Robert Green. Gol Steven Gerrard di menit ke-4 tak berarti apa-apa setelah Green gagal menangkap dengan sempurna tendangan Clint Dempsey. Pada awal pertandingan, The Three Lions langsung menyerbu pertahanan Amerika. Hasilnya, skipper Liverpool Steven Gerrard berhasil menaklukkan Tim Howard. Inggris terus menekan Amerika sebelum bencana menghampiri Inggris. Sebuah serangan Amerika di menit ke-40 diakhiri oleh Clint Dempsey dengan tendangan pelan dari luar kotak penalti. Tetapi Robert Green tidak menangkap bola dengan sempurna, sehingga bola justru melompat dari tangannya dan masuk ke gawangnya. Hingga sekarang, Green menjadi public enemy nomor satu di Inggris. Inggris yang terus menekan sampai akhir pertandingan tak berhasil menambah gol dan harus rela mendapat 1 poin saja.
Sementara Slovenia berhasil mengalahkan wakil Afrika, Aljazair dengan gol tunggal Robert Koren. Pertandingan yang digelar di Stadion Peter Mokada, Polokwane berlangsung alot di babak pertama. Tidak banyak peluang yang mampu diciptakan kedua kesebelasan. Sehingga skor 0-0 bertahan hingga turun minum. Kesebelasan yang ditangani Matjaz Kek bermain lebih sabar sampai akhirnya mendapat keuntungan pada menit ke-73. Pasalnya, Aljazair harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Abdelkader Ghezzal diganjar kartu merah oleh wasit yang memimpin pertandingan. Unggul jumlah pemain benar-benar dimanfaatkan negara pecahan Yugoslavia tersebut. Tepat di menit ke-79 Koren berhasil memecah kebuntuan. Tendangan spekulasi pemain sekaligus kapten kesebelasan itu gagal diredam dengan baik oleh kiper Faouzi Chaouchi sehingga bola bersarang di dalam gawangnya. Slovenia berhasil mengamankan tiga angka guna memelihara kesempatan lolos ke babak selanjutnya.

Sunday, 13 June 2010

Hasil Grup B, Korea Selatan Pimpin Klasemen

Korea Selatan memimpin klasemen sementara Grup B setelah menaklukkan juara Eropa 2004, Yunani 2-0. Dua gol Korea Selatan dicetak oleh Lee Jung-Soo memanfaatkan umpan tendangan bebas dari Ki Sung-Yueng dan sepakan Park Ji-Sung. Sepanjang pertandingan, Korsel dan Yunani saling menyerang. Hanya saja, Dewi Fortuna masih berpihak pada Korsel. Yunani yang dimotori Giorgos Karagounis memang menguasai pertandingan, tetapi tidak mampu menembus pertahanan ketat Korsel. Pada awal pertandingan, tendangan bebas diberikan wasit pada Korsel di dekat kotak penalti Yunani. Ki Sung-Yueng yang dipercaya sebagai penendang memilih mengumpan ke tiang jauh. Ternyata, Jung-Soo telah menunggu bola dan langsung menyongsong bola dengan kaki kanan dengan disaksikan kiper Yunani. Hanya tujuh menit setelah babak kedua berjalan, kesalahan bek Yunani, Loukas Vyntra, harus dibayar mahal. Park Ji-Sung mencuri bola yang gagal dikuasai Vyntra dengan sempurna. Menggunakan kecepatannya, gelandang Manchester United itu terus melaju meninggalkan kawalan Vyntra hingga akirnya menjebol gawang Tzorvas. 2-0 untuk Korsel hingga pertandingan usai.
Sementara di pertandingan lain, Argentina menyudahi perlawanan Nigeria dengan skor tipis 1-0. Gol Tango dicetak bek kiri Gabriel Heinze lewat sundulan pada menit ke-6, menyusul tendangan pojok Sebastian Veron. Tim Tango terus mendominasi dan menekan Super Eagles sepanjang paruh pertama. Beberapa kali Nigeria berusaha melakukan serangan balik. Namun, usaha Chinedu Ogbuke, Victor Obinna dan Sani Kaita belum menyulitkan kiper Sergio Romero. Nigeria bukan tanpa perlawanan. Dengan memasukkan Obafemi Martins tim itu beberapa kali menyulitkan jantung pertahanan yang dikawal Walter Samuel Cs. sehingga menghidupkan permainan di 45 menit kedua. Namun, hingga laga harus diakhiri skor 1-0 untuk Argentina tidak berubah.

Hasil Pertandingan Grup A, Keduanya Imbang

Hari pembukaan Piala Dunia telah tiba. Pertandingan pertama dilakukan oleh tuan rumah Afrika Selatan dan wakil CONCACAF, Meksiko. Pertandingan berjalan cukup seru. Pada menit-menit awal, Meksiko sudah menyerang lewat Guillermo Franco, Giovani dos Santos, dan melalui sepakan gelandang kanan, Paul Aguilar. Pada menit ke-37, Carlos Vela berhasil menceploskan bola kedalam gawang Afsel, setelah kiper Itumeleng Khune meninggalkan gawang, meninggalkan Steven Pienaar sebagai "kiper" dadakan. Akan tetapi, wasit Ravshan Irmatov menganulir gol tersebut. Pasalnya, Vela menerima bola saat ia berada lebih dekat ke gawang dari Khune. Hanya Pienaarlah satu-satunya pemain yang ada dibelakang Vela. Tapi menurut Laws of The Game FIFA, Vela memang dalam posisi offside. Lho? Benar, peraturan offside adalah pemain akan dianggap bila ada dua pemain dibelakang pemain penyerang (Vela). Tetapi, dalam kasus ini, hanya Pienaarlah pemain itu. Maka, gol Vela memang offside. Sementara itu, Afsel belum mampu membuat serangan berarti bagi Meksiko. Pada babak kedua, Afsel baru bisa membuat serangan. Bahkan, pada menit ke-55, gelandang kiri Afsel, Siphiwe Tshabalala berhasil menaklukkan kiper El Tri, Oscar Perez dengan tendangan keras dari sudut kotak penalti. 1-0 untuk tuan rumah. Tertinggal 0-1 tim besutan Javier Aguirre praktis meningkatkan tempo serangan. Mengganti beberapa pemain menjadi opsi pelatih tersebut untuk bisa mencetak gol. El Tri akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke-79. Gol itu dilesakkan pemain yang sarat pengalaman, Rafael Marquez setelah lolos dari jebakan off-side. Sayangnya hingga 90 menit waktu normal berakhir tidak ada satu tim yang akhirnya keluar sebagai pemenang.
Sementara, pada pertandingan kedua antara Uruguay dan Prancis, hasil seri kembali terjadi. Skor kacamata menghias pertandingan antara kedua tim ini. Kartu merah pertama di Afrika Selatan 2010 juga terjadi di pertandingan ini, setelah Nicolas Lodeiro diusir wasit. Pertandingan berjalan seru. Kedua tim saling menyerang semenjak wasit meniup peluit. Akan tetapi, tidak ada gol terjadi sampai akhir pertandingan.