Bek Prancis yang bermain di klub Manchester United, Patrice Evra, dianggap sebagai pengkhianat. Mengapa? Ternyata, Evra yang lahir di Senegal, menolak bermain untuk tanah kelahirannya dan memilih bermain di Prancis. Tahun 2002, Evra pun telah membuat keputusan kontroversial. Ia lebih memilih untuk membela Prancis U-21 daripada membela Senegal. Mengenai keputusannya membela Prancis, pemain 29 tahun ini punya alasan sendiri. Dirinya besar di Prancis dan ternyata di Senegal dirinya mendapat banyak cemoohan sehingga membuatnya enggan pulang ke Senegal. Di Senegal, Evra dianggap sebagai monyet penyembah kulit putih. Selain itu, Evra juga dicap sebagai pemburu harta dan pengkhianat negara. Mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan seperti itu, Evra mengaku mendapat dukungan dari orang tuanya. Evra pun dengan mantap membela Prancis, dan sebagai dijadikan kapten.
No comments:
Post a Comment